Saya mendapat pertanyaan dari salah satu teman di group FB Forum Diskusi Kusta, "Saya didiagnosa kusta, bagaimana nih dengan keluarga saya? Apakah mereka harus diperiksa juga?"
Ketakutan ini wajar, si penderita khawatir jka keluarganya juga terkena kusta. Sebenarnya orang yang paling berisiko tertular kusta adalah kontak eratnya. Kontak erat adalah orang yang tinggal intensif dengan penderita selama minimal 20 jam per minggu, selama minimal 3 bulan berturut-turut. Jadi keluarga memang termasuk kontak erat. Di dalam rumah kan kita ketemu sehari lebih dari 3 jam ya.
Kuman kusta, Mikobakterium Leprae menular melalui kontak kulit dan juga pernapasan. Jadi, radius 5 meter dari penderita bisa tertular melalui pernapasan. Tetangga juga bisa menjadi kontak eratnya. Demikian pula kontak sosial, sepermainan, sepekerjaan, sekolah bersama.
Jadi kalo kita bertemu dengan penderita kusta yang belum diobati, lalu bersalaman. Selama kita hanya kontak dengan dia tidak lebih dari 20 jam per minggunya dan tidak berturut-turut sampai dengan 3 bulan, nggak masalah. Nggak usah takut.
Dan kabar baiknya lagi, dari 100 orang kontak erat, 95 orang di antaranya tidak tertular, 3 orang menjadi tertular namun sembuh sendiri karena pertahanan tubuhnya yang baik. Dan hanya 2 orang menjadi tertular dan membutuhkan pengobatan kusta.
Artinya, kusta disebut menular, iya memang penyakit menular. Namun hanya 2% dari kontak erat yang tertular dan membutuhkan pengobatan. Itu relatif sedikit. Selama pertahanan tubuh kita baik, sulit sekali untuk tertular, meskipun kita menjadi kontak eratnya.
Jadi, kalau ada penderita ditemukan, kontak eratnya tetap butuh diperiksa. Skriningnya bisa dari pencarian adakah bercak merah atau putih yang mati rasa atau kurang rasa di kulit. Jika tidak ada, ya aman. Jika ditemukan bercak, butuh pemeriksaan test mati rasa dengan petugas puskesmas.
Pemeriksaan kontak erat ini perlu dilakukan jika kontak eratnya ada yang didiagnosa penyakit kusta. Lalu tetap diulang pemeriksaannya 2-5 tahun berikutnya. Mengingat masa inkubasi kusta itu 2-5 tahun, bisa jadi keluarganya ada yang sudah tertular, namun gejalanya akan muncul 2-5 tahun kemudian.
Penulis: Bagus Johan Maulana, SKM - Wasor Kusta Dinkes Kab. Tegal
Tidak ada komentar:
Posting Komentar