Rabu, 31 Mei 2023

Batasi Konsumsi Gula Pada Anak

 

Kebanyakan anak menyukai makanan atau minuman yang manis. Tahukah Anda, kalau makanan yang banyak mengandung gula harus kita batasi untuk dikonsumsi, terutama pada anak-anak.

Kalau menurut saya, anak-anak bisa kita berikan batasan agar tidak senang mengonsumsi makanan yang rasanya manis dari semenjak pertama kali dalam hidupnya mengonsumsi makanan, yaitu pada saat makanan pendamping ASI. Masa tersebut memang kita harus mengenalkan banyak rasa makanan pada anak, namun kita harus bijak dalam memberikan porsi yang tepat untuk setiap varian rasa manis, asam, asin, pahit, dan lainnya.

Setidaknya terdapat dua hal yang bisa kita peroleh manfaatnya apabila kita membatasi konsumsi gula pada anak, yaitu:

1.      Mencegah obesitas

Konsumsi gula yang tinggi dapat meningkatkan risiko obesitas. Sebagian besar dari masyarakat kita masih beranggapan bahwa anak yang sehat adalah anak yang memiliki badan yang gemuk, anak justru terlihat menggemaskan/lucu. Namun hal yang jarang disadari adalah ancaman obesitas yang dapat mengganggu tumbuh kembang anak di kemudian hari.

2.      Mencegah kerusakan gigi

Tentu sering kita mendengar istilah caries gigi pada anak. Salah satu faktor pencetus caries gigi adalah karena adanya sisa-sisa makanan di dalam gigi yang masih menempel, sehingga lambat laun, menimbulkan caries gigi.

Selain dua hal yang tadi sudah disebutkan, menurut pembaca sekalian, apalagi manfaat dari membatasi konsumsi gula pada anak? Jangan lupa tulis di kolom komentar ya…(eas/iakmi)

Sabtu, 27 Mei 2023

PERDA Kawasan Tanpa Rokok Kabupaten Tegal

Mungkin belum banyak yang tahu tentang Peraturan Daerah Kabupaten Tegal tentang Kawasan Tanpa Rokok (KTR) yang dibuat olah Pemerintah Daerah Kabupaten Tegal, Nomor 4 tahun 2022, disahkan tanggal 29 Maret 2022. Kawasan tanpa rokok yang selanjutnya disingkat KTR, adalah ruangan atau area yang dinyatakan dilarang untuk kegiatan merokok atau kegiatan memproduksi, menjual, mengiklankan, dan/atau mempromosikan produk tembakau.

Ada beberapa poin yang harus diketahui oleh orang-orang yang mungkin masih merokok terutama di tempat umum. Tujuan dibuat KTR adalah untuk memberikan perlindungan yang efektif dari bahaya asap rokok, memberikan ruang dan lingkungan yang bersih serta sehat bagi masyarakat, melindungi kesehatan masyarakat dan meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat, menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat, bebas dari asap rokok, memenuhi rasa aman dan nyaman warga dan menurunkan angka jumlah perokok dan mencegah perokok pemula.

Ruang lingkup KTR meliputi 7 tatanan yaitu fasilitas pelayanan kesehatan, tempat proses belajar-mengajar, tempat anak bermain, tempat ibadah, angkutan umum, tempat kerja, tempat umum, dan tempat lain yang ditetapkan. Untuk KTR di faskes, tempat belajar mengajar, tempat beramain,dan tempat ibadah angkutan umum dilarang menyediakan tempat khusus untuk merokok dan merupakan KTR yang bebas dari asap rokok hingga batas terluar. Sedangkan KTR di tempat kerja dan tempat umum dapat menyediaan tempat khusus untuk merokok

PERDA KTR ini memberikan punishment bagi yang melanggar dengan teguran lisan, teguran tertulis; dan/ atau dan denda administratif.

Walaupun PERDA ini belum bisa diterapkan secara penuh oleh masyarakat karena kurangnya sosialisai peraturan ini ke masyarakat, ini merupakan PR bagi kita semua untuk bisa menerapkan Kawasan Tanpa Rokok untuk melindungi diri sendiri, keluarga dan masyarakat sekitar jangan sampai kita menjadi manusia yang merugikan manusia lain. (siwi/epid)

Kamis, 25 Mei 2023

Peregangan di Tengah Aktivitas Kerja

           Peregangan di tengah-tengah aktivitas jam kerja merupakan salah satu hal yang diperlukan karena dianggap mampu menjaga fleksibilitas otot. Terlebih jika pekerjaan kita mengharuskan duduk di depan komputer dalam waktu lama. Peregangan memiliki manfaat yang baik untuk tubuh.


Terlalu lama bekerja dalam posisi yang sama dapat membuat sirkulasi darah agak terhambat dan memicu tekanan darah tinggi. Dengan melakukan peregangan dengan tepat mampu melancarkan aliran darah. Selain itu, keseimbangan dan koordinasi tubuh juga mudah bermasalah jika jarang menggerakkan tubuh di sela-sela pekerjaan.

Jika beraktivitas sepanjang hari, otot di sekitar pinggul dan punggung bagian bawah pastinya akan kaku. Untuk menurunkan sensasi nyeri tersebut maka perlu melakukan peregangan secara teratur. Stretching  juga dapat menurunkan gangguan stres berkepanjangan berkat lancarnya sirkulasi darah yang mendistribusikan oksigen dan nutrisi ke otak.

Keterbatasan ruangan di kantor tak menghalangi melakukan streching yakni dengan menggunakan gerakan-gerakan yang simpel. Seperti melenturkan leher ke depan-belakang, kanan-kiri, serta menoleh pelan-pelan. Selanjutnya dapat melakukan gerakan dinamis seperti memutar bahu, pergelangan tangan dan kaki secara bergantian. Serta dapat juga dengan melakukan senam peregangan bersama-sama di waktu tertentu dengan diiringi lagu yang menarik. (epl/promkes)

Rabu, 24 Mei 2023

Penularan Penyakit Kusta

Saya mendapat pertanyaan dari salah satu teman di group FB Forum Diskusi Kusta, "Saya didiagnosa kusta, bagaimana nih dengan keluarga saya? Apakah mereka harus diperiksa juga?"


Ketakutan ini wajar, si penderita khawatir jka keluarganya juga terkena kusta. Sebenarnya orang yang paling berisiko tertular kusta adalah kontak eratnya. Kontak erat adalah orang yang tinggal intensif dengan penderita selama minimal 20 jam per minggu, selama minimal 3 bulan berturut-turut. Jadi keluarga memang termasuk kontak erat. Di dalam rumah kan kita ketemu sehari lebih dari 3 jam ya. 

Kuman kusta, Mikobakterium Leprae menular melalui kontak kulit dan juga pernapasan. Jadi, radius 5 meter dari penderita bisa tertular melalui pernapasan. Tetangga juga bisa menjadi kontak eratnya. Demikian pula kontak sosial, sepermainan, sepekerjaan, sekolah bersama.

Jadi kalo kita bertemu dengan penderita kusta yang belum diobati, lalu bersalaman. Selama kita hanya kontak dengan dia tidak lebih dari 20 jam per minggunya dan tidak berturut-turut sampai dengan 3 bulan, nggak masalah. Nggak usah takut. 

Dan kabar baiknya lagi, dari 100 orang kontak erat, 95 orang di antaranya tidak tertular, 3 orang menjadi tertular namun sembuh sendiri karena pertahanan tubuhnya yang baik. Dan hanya 2 orang menjadi tertular dan membutuhkan pengobatan kusta. 

Artinya, kusta disebut menular, iya memang penyakit menular. Namun hanya 2% dari kontak erat yang tertular dan membutuhkan pengobatan. Itu relatif sedikit. Selama pertahanan tubuh kita baik, sulit sekali untuk tertular, meskipun kita menjadi kontak eratnya. 

Jadi, kalau ada penderita ditemukan, kontak eratnya tetap butuh diperiksa. Skriningnya bisa dari pencarian adakah bercak merah atau putih yang mati rasa atau kurang rasa di kulit. Jika tidak ada, ya aman. Jika ditemukan bercak, butuh pemeriksaan test mati rasa dengan petugas puskesmas. 

Pemeriksaan kontak erat ini perlu dilakukan jika kontak eratnya ada yang didiagnosa penyakit kusta. Lalu tetap diulang pemeriksaannya 2-5 tahun berikutnya. Mengingat masa inkubasi kusta itu 2-5 tahun, bisa jadi keluarganya ada yang sudah tertular, namun gejalanya akan muncul 2-5 tahun kemudian.  


Penulis: Bagus Johan Maulana, SKM - Wasor Kusta Dinkes Kab. Tegal

Berhenti Merokok Seketika Dengan Public Commitment

  


Merokok memang nikmat, bagi pecandunya. Rasa nikmat ini bukan hanya dirasakan di fisik tenggorokan, namun sampai pada level jiwa dalam gaya hidup dan pergaulan. Bahkan, ada yang merasa tidak bisa berpikir kreatif jika tidak merokok.

Merokok adalah perilaku. Perilaku manusia tercipta karena pola. Kebiasaan merupakan perilaku yang terjadi secara nyaman dan otomatis karena sudah dilakukan berulang kali di masa lampau. Menurut teori, cara merubah perilaku adalah dengan membiasakan perilaku baru tersebut secara intensif dan tanpa putus (repetisi atau diulang-ulang). Repetisi ini menciptakan asosiasi mental antara keadaan (pemicu) dan tindakan (perilaku), sehingga ketika kita dihadapkan dengan pemicu, maka perilakunya akan mudah muncul atau nyaris otomatis. 

Kita semua sebenarnya tahu bahwa rokok adalah berbahaya, merusak dan merugikan. Tak heran, banyak perokok yang ingin berhenti merokok. Menurut  WHO, 70-80  %  perokok ingin berhenti  merokok, namun  hanya 3% yang  berhasil berhenti tanpa bantuan orang lain  dalam waktu 6  bulan. Menurut WHO pula (2008),  Indonesia  menduduki peringkat  ke-3  dengan  jumlah  perokok terbesar didunia setelah Cina dan India.

Banyak artikel menulis seperti apa bahayanya merokok, namun perokok tetap membandel. Kadang desakan berhenti merokok datang dari orang lain, bahkan berupa ancaman, namun tidak juga bisa menghentikannya. Lebih dari itu, fatwa rokok haram pun diabaikan.

Banyak penjelasan manfaat ketika berhenti merokok. Tentang detail proses kembali sehatnya tubuh kita, dari mulai 20 menit sampai dengan 15 tahun setelah kita berhenti merokok. Namun penjelasan itu tak menarik juga untuk diikuti pecandu rokok, karena dia merasa masih bisa sehat dengan tetap merokok.

Fase terberat dari usaha berhenti merokok adalah saat melewati gejala putus nikotin. Gejala ini dapat muncul pada 4 jam pertama, memuncak pada hari ke-3 sampai hari ke-5 dan biasanya jauh berkurang setelah 2 minggu. Anda juga mungkin masih merasa tidak nyaman dengan kebiasaan baru Anda (kebiasaan bebas rokok) hingga 2 - 3 bulan kemudian (pada beberapa orang, hingga 6 bulan). Gejala putus nikotin biasanya adalah sakit kepala, mual, gelisah, berkeringat dan sangat menginginkan rokok. Jika tidak dipenuhi, biasanya timbul emosi.

Tak jarang pula yang frustasi karena gagal mencoba berulang kali. Menyerah, akhirnya melakukan pembenaran terhadap merokok, agar tetap bisa merokok, agar perilakunya bisa diterima orang lain. Namun untuk sehat, tidak ada kata tidak mungkin, kita, bisa!


Bagaimana cara berhenti merokok?

Yang utama dan pertama tentunya adalah niat, dari diri sendiri. Niat bisa menjadi tekad yang bulat jika dilandasi alasan kuat mengapa kita berhenti merokok. Maka, susunlah terlebih dahulu alasan kuat tersebut, selanjutnya, baru kita masuk ke teknik berhenti merokok. Tanpa ada alasan kuat, percuma melanjutkan ke tahap teknik berhenti merokok.

Menurut Kementerian Kesehatan RI, cara berhenti merokok ada 3: 

1. Berhenti merokok seketika. Misal, hari ini merokok, besok sudah tidak merokok. Cara ini terbukti ampuh pada kebanyakan perokok.

2. Berhenti merokok bertahap dengan mengurangi jumlah batang rokok yang dihisap. Bertahap sampai tanggal yang ditentukan sudah tidak merokok sama sekali.

3. Berhenti merokok dengan cara mengundur waktu merokok, sehingga mengurangi ketergantungan kepada rokok. Yang akhirnya pada tanggal tertentu yang sudah ditargetkan, kita sudah berhenti total.

 

Salah satu yang tidak mendukung dalam proses berhenti merokok selain lemahnya tekad, adalah lemahnya pengawasan. Untuk itu, sangat dianjurkan kepada perokok untuk memberitahukan juga kepada anggota keluarga/ orang lain untuk menjadi pengawas dan pengingat proses berhenti merokoknya, hal inilah yang disebut public commitment. 

Sebenarnya manusia sering melakukan public commitment, hanya saja kita kadang beda dalam hal menyikapi tingkat kesakralan janji/ komitmen tersebut. Seperti saat sehari-hari, kadang kita mengucap janji akan melakukan suatu hal, janjian bertemu dengan seseorang, tandatangan komitmen bersama, atau saat kita diangkat sumpah jabatan, sumpah profesi, bahkan janji yang dibacakan suami kepada istrinya setelah akad nikah, disaksikan banyak orang. Itu semua public commitment. Lebih sakral lagi, saat ibadah sholat bagi muslim, kita juga mengucap janji kepada Tuhan bahwa sholatku, ibadahku, hidupku, matiku hanya karna Allah SWT.

Lantas mengapa ada orang yang ingkar janji, tidak komitmen, tidak amanah? Itu terjadi karena kurangnya awardness atau penghargaan kita kepada janji kita sendiri. Maka, salah satu cara meningkatkan perhatian, penghargaan, keseriusan, integritas diri kita atas janji kita, kita bisa melakukan janji / komitmen dalam skala besar.

Kepada siapa saja kita memberitahu bahwa kita akan berhenti merokok? Bisa anggota keluarga, orang yang dicintai, orang yang kita hormati, atasan kita, guru kita, orang yang sangat berpengaruh bagi kita. Bahkan jika berani, kita bisa melakukan di hadapan masyarakat umum secara terbuka, terang-terangan. Ini sangat efektif, hanya butuh keberanian.

Public commitment sering dilakukan dalam pertemuan seperti acara motivasi bisnis. Dimana untuk memotivasi dan menguatkan impian, seseorang maju ke depan panggung dan berjanji di hadapan audiens. “Saya berjanji tahun depan omzet saya 1 milyar”, dengan suara berapi-api dan sangat emosional. Lebih ekstrim lagi jika berani mengucapkan jaminan, “Jika tidak berhasil, saya berjanji akan jalan kaki mundur dari Tegal ke Slawi”, misalnya. Tentu ini akan sangat menguatkan tekad dan pengawasannya. Jika untuk motivasi bisnis saja bisa, mengapa tidak kita lakukan public commitment skala besar ini dalam urusan berhenti merokok?

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tegal, dr. Hendadi Setiaji, M.Kes mengatakan, “Teknik public commitment ini cocok sekali untuk orang yang extrovert atau terbuka, sehingga perokok siap mempertanggungjawabkan kepada publik dengan taruhan kehormatan, kepercayaan”. Artinya, jika berhasil, dia akan lebih dipercaya banyak orang, namun jika gagal, kepercayaan kepadanya hilang. Untuk berhenti merokok saja tidak bisa amanah, apalagi untuk urusan lain yang lebih besar.

Jadi, bagaimana? untuk Anda yang kini masih merokok, cukupkah nyali Anda untuk melakukan public commitment? Jika sudah berhasil, umumkan ke publik bahwa Anda telah berhasil berhenti merokok, ceritakanlah sesering mungkin untuk menguatkan public commitment Anda. Beri diri Anda hadiah/penghargaan untuk menguatkan momentum tersebut. Lalu mulailah perilaku baru dengan kegiatan positif dan sehat. Karena, kembalinya perilaku merokok bisa dipicu oleh pergaulan, dan kondisi stres.

 

 

Penulis:

Bagus Johan Maulana, AMK, SKM

Penulis adalah mantan perokok selama 20 tahun, dan berhasil berhenti merokok seketika dengan teknik public commitment pada 10 November 2018. Keberhasilannya ini adalah usaha ketiga kalinya dalam berhenti merokok. Sebelumnya, selalu gagal dengan metode lain. Public commitment dia dilakukan dengan janji berhenti merokok melalui tulisan di media sosial (Facebook dan group WA), dengan diketahui banyak atasan kantor, teman kerja dan semua facebooker. Dilanjutkan, setiap hari setelahnya dia menulis tentang proses berhenti merokoknya selama 30 hari berturut-turut untuk terus menguatkan tekadnya, dan berhasil hingga kini. Penulis kini bekerja sebagai staf seksi P2P Bidang UKM & UKP Dinas Kesehatan Kabupaten Tegal.

Sabtu, 20 Mei 2023

PTM Mengintai, Pahami Pencegahannya

Beberapa dekade terakhir, terjadi pergeseran penyakit di Indonesia. Dari yang awalnya Penyakit Menular (PM) menjadi penyebab terbesar angka kesakitan dan angka kematian, sekarang bergeser ke Penyakit Tidak Menular (PTM). Penyakit yang termasuk kategori PTM ini di antaranya adalah Hipertensi, Diabetes Melitus atau sering disebut penyakit Kencing Manis, Stroke, Kanker, Penyakit Jantung Koroner (PJK), Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK).

PTM ini tidak boleh dianggap sepele karena menjadi penyebab kematian tertinggi di dunia. Data dari World Health Organization (WHO) tahun 2021, sebanyak 71 persen meninggal disebabkan PTM. Beberapa PTM sebagai penyebab kematian di Indonesia antara lain seperti Diabetes Melitus, Hipertensi, Penyakit Jantung Koroner, Gagal Ginjal dan juga Stroke

Tidak seperti Penyakit Menular yang disebabkan oleh bakteri/virus, maka PTM ini sebagian besar disebabkan karena pola hidup tidak sehat, seperti kurang aktivitas fisik, pola makan yang tidak sehat (jarang mengonsumsi buah dan sayur, terlalu banyak mengonsumsi makanan gorengan dan berlemak, sering minum minuman bersoda, terlalu banyak konsumsi gula dan garam), merokok, konsumsi alkohol.

Beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mencegah timbulnya PTM antara lain dengan "CERDIK" :

Cek kesehatan secara berkala

Enyahkan asap rokok

Rajin olahraga

Diet seimbang

Istirahat cukup

Kelola stres

Dengan menerapkan pola hidup sehat, mengecek kesehatan secara berkala, serta memahami penyebab dan cara pencegahannya, seseorang dapat terhindar dari Penyakit Tidak Menular. (Tika/Promkes)


 

Rabu, 17 Mei 2023

422 Tahun Kabupaten Tegal Melangkah Maju

            Kabupaten Tegal berdiri pada tanggal 18 Mei 1601 dan di tahun ini sudah menginjak usia 422 tahun. Berbagai agenda istimewa diselenggarakan untuk memeriahkan perayaan hari jadi tersebut dan sudah dimulai sejak 11 Mei 2023. Agenda yang dilaksanakan yaitu ziarah, bakti sosial, pengambilan pataka, kirab pataka dan parade hasil bumi, kereta kencana, dan juga pesta rakyat bertajuk “Slawi Ageng.”


Salah satu rangkaian kegiatan yang mengundang antusias ribuan warga yaitu pada Kirab Tombak Kyai Plered dan Pataka serta Parade Hasil Bumi yang dilaksanakan pada tanggal 17 Mei 2023 dengan rute dari GBN Slawi berakhir di panggung kehormatan yang bertempat di depan Kantor KUA Slawi. Warga sekitar Slawi antusias berebut untuk mendapatkan hasil bumi berupa sayuran, buah-buahan, polo pendem, maupun hasil UMKM yang dibawa oleh OPD, kecamatan, BUMD, dan BUMN di wilayah Kabupaten Tegal.

Agenda istimewa lain yang dapat diikuti oleh seluruh warga di Kabupaten Tegal yaitu Pesta Rakyat Slawi Ageng yang akan dilaksanakan pada tanggal 24 sampai dengan 28 Mei 2023 bertempat di Lapangan Pemda Kabupaten Tegal dan Alun-Alun Hanggawana Slawi.

Rangkaian kegiatan Slawi Ageng di antaranya Slawi Ageng Expo yang diikuti oleh instansi pemerintah dan swasta, Slawi Ageng Job Fair, Sound of Moci dengan menyajikan minuman teh dan makanan khas Tegal secara gratis, Gema Dakwah dan Doa Bersama,  Lomba Fashion Batik Khas Tegal, Parade Kuntulan dan Final Lomba Nembang Tegalan, Konser Musik Melangkah Maju yang akan dimeriahkan oleh Band Padi Reborn dan pesta kembang api, serta Aerobic Competition, Zumba Party, dan Senam Masal.

Diharapkan seluruh masyarakat Kabupaten Tegal dapat turut serta memeriahkan perayaan hari jadi tempat kelahiran tercintanya ini. (epl/promkes)

Jangan Membuang Makanan Yang Rusak


Pernahkah kita menjumpai makanan yang rusak?

Makanan yang rusak jangan langsung dibuang begitu saja, karena kita bisa gunakan makanan yang rusak tersebut sebagai media untuk pembelajaran, khususnya pada anak-anak kita agar mereka lebih waspada dan mudah dalam mengenali makanan yang layak dan tidak layak untuk dikonsumsi.

Kita bisa kenalkan prinsip sederhana mengenai makanan yang rusak dan tidak layak konsumsi. Beri pemahaman kepada anak agar anak bisa memperhatikan perubahan bentuk, rasa, warna, maupun bau dari makanan yang akan mereka konsumsi. Jika terdapat salah satu saja tanda makanan yang rusak maka makanan itu tidak layak untuk dikonsumsi.

Sampaikan juga kepada anak apa saja akibat yang akan timbul apabila mereka mengonsumsi makanan yang telah rusak. Harapannya, edukasi sederhana pada anak diharapkan bisa menjadi upaya preventif agar kejadian keracunan pada anak tidak terulang kembali. (eas/iakmi)

Minggu, 14 Mei 2023

Syarat dan ketentuan menjadi penulis blog iakmikabtegal.blogspot.com :


Syarat dan ketentuan menjadi penulis blog iakmikabtegal.blogspot.com :

1. Penulis berasal dari profesi/organisasi/aktivis dunia kesehatan.
2. Bersedia sukarela menjadi kontributor artikel rutin.
3. Bersedia dijadwalkan menulis rutin di blog (postingan Rabu & Sabtu).  
4. Bersedia masuk ke group WA "penulis kesehatan" untuk belajar bersama.
4. Tema tulisan adalah tentang kesehatan secara umum. 
5. Tulisan sependek dan sesederhana mungkin, ringan untuk dibaca semua kalangan (berita populer).
6. Bentuk tulisan berupa:
Straight news, promosi sebuah acara kesehatan, ucapan selebrasi momen kesehatan, opini ringan, tips/How to, catatan hati, artikel populer,
7. Maksimal 300 kata, sertakan ilustrasi gambar dalam artikel, sumber bebas.
8. Kirimkan file artikel dan gambar secara terpisah melalui kak Johan (Dinkes: 085640020342)/kak Afiati (RS Suradadi: 081329247333)/kak Tika (Pusk. Kedungbanteng: 0816741493) untuk direview dan diposting.

Jumat, 12 Mei 2023

Kau Bunuh Aku Perlahan Dengan Asap Beracun

 

Berdasarkan data Global Adult Tobacco Survey (GATS) 2021 yang diluncurkan Kementerian Kesehatan (Kemenkes RI) perokok dewasa di Indonesia mengalami peningkatan jumlah dalam sepuluh tahun terakhir sebanyak 8,8 juta orang, yaitu dari 60,3 juta pada 2011 menjadi 69,1 juta perokok pada 2021.

Rokok mengandung bahan-bahan kimia yang berbahaya bagi tubuh seperti Karbonmonoksida, Nikotin, Tar, Hidrogensianida, Benzene, Arsenic, Kadmium, Ammonia, Formaldehida, dll. Sebatang rokok mengandung 7.000 bahan kimia dengan 250 zat berbahaya dan 70 zat yang bersifat kasinogenik pemicu kanker. Rokok juga mengakibatkan sakit jantung, stroke, hipertensi, dan menyebabkan keguguran bagi ibu hamil.

Rokok sangatlah berbahaya karena tidak hanya mengganggu kesehatan tetapi juga berakibat pada kematian. Tidak hanya perokok aktif tetapi orang yang berada di lingkungan perokok yang ikut menghirup asap rokok juga dapat berakibat kematian. Berdasarkan data WHO  tahun 2020 ada 8 juta orang meninggal karena merokok (7 juta perokok aktif dan 1,2 juta perokok pasif).  

Di dalam asap rokok mengandung 5.000 senyawa yang berbahaya dan beracun. Penelitian yang dilansir sebuah jurnal kesehatan Amerika pada 2001 menyatakan bahwa dua batang rokok sama dengan 20 kali lipat polusi udara. Udara yang kita hirup sebenarnya hanya mengandung 20,8% Oksigen (gas asam) yang sangat kita butuhkan untuk kelangsungan hidup kita. Selebihnya 79,16% Nitrogen (gas lemas), 3% uap air, dan kurang dari 0,03% CO2 (gas asam arang).

Semakin meningkatnya perokok aktif maka semakin banyak juga perokok pasif yang terpapar asap rokok setiap harinya seperti keluarga, rekan kerja, dll.  Mari berhenti merokok sayangi diri sendiri, kelurga dan orang sekitar dengan berhenti merokok.

Tips berhenti merokok yang bisa diterapkan dengan mengurangi secara berangsur jumlah rokok yang di konsumsi setiap harinya dengan jumlah yang sama sampai 0 batang setiap hari atau dengan cara menunda menghisap rokok pertama 2 jam setiap hari dari hari sebelumnya misal merokok biasanya jam 07.00 WIB setiap bangun tidur diundur menjadi jam 09.00 WIB dan seterusnya. (siwi/epid)

Rabu, 10 Mei 2023

Apa Itu Eradikasi?


 

Eradikasi adalah upaya meniadakan suatu penyakit tertentu sampai level zero case atau tidak ada kasus sama sekali. Seperti eradikasi frambusia yang sedang diupayakan di Kabupaten Tegal dan bahkan Indonesia.

Kabupaten Tegal ditarget mencapai eradikasi frambusia pada tahun 2023 ini. Seluruh kabupaten/kota di Indonesia ditargetkan mencapai eradikasi frambusia pada tahun 2024. Dan Indonesia sebagai negara, ditarget mencapai eradikasi frambusia pada tahun 2025. (bjm/epid)

Sabtu, 06 Mei 2023

Kusta Tidak Mematikan, Namun Mengurangi Produktivitas

 

Mungkin salah satu sebab penyakit ini kurang populer adalah karena kusta tidak mematikan seperti penyakit TB, HIV, Covid, dan sebagainya. Paling mentok dampak yang ditimbulkan penyakit ini adalah cacat tingkat 2, kelainan bentuk jari tangan, jari kaki, kelopak mata yang mengakibatkan kurangnya kemandirian penderitanya.

Tidak ada orang meninggal karena kusta. Namun kecacatan kusta tidak hanya menjadikan penderitanya tidak bisa bekerja seperti layaknya orang normal. Konsekuensi sosial, stigma, sulit mendapat jodoh, sulit mendapat pekerjaan dan hak politik acap kali menjadi dampak yang sangat merugikan bagi penderitanya. (bjm/epid)

Rabu, 03 Mei 2023

Halal Bi Halal IAKMI-HAKLI: Insan Kesehatan Harus Berkolaborasi


Momen Syawal masih berlangsung, nuansa silaturahim dan saling memaafkan masih menjadi tema-tema pertemuan akhir-akhir ini. Tak terkecuali untuk organisasi IAKMI (Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia) dan HAKLI (Himpunan Ahli Kesehatan Lingkungan Indonesia) kabupaten Tegal yang mengadakan acara Halal bi Halal bersama, Rabu (3/5) di Joglo Selayu, sebuah resto di sekitar Alun-Alun Hanggawana Slawi. Dengan mengundang 117 anggotanya, sekitar 70% di antaranya hadir dalam kesempatan itu, termasuk para senior-senior HAKLI dan IAKMI. 

"Sebuah kebahagiaan masih bisa bertemu dengan mereka dalam keadaan sehat," ujar Joko Kurnianto, ketua IAKMI. 

Joko menyampaikan, "Pandemi Covid-19 membuktikan bahwa di saat semua manusia terancam, maka semua insan kesehatan adalah penting. Tidak ada organisasi profesi yang bisa merasa superior sendiri. Semuanya saling membutuhkan dan semuanya berperan penting. Demikian pula ahli kesehatan masyarakat yang terlibat dan tersebar di semua lini."

Joko mengajak semua untuk meluruskan niat bekerja profesional sebaik mungkin di manapun posisi pekerjaan anggota IAKMI dan terus menguatkan silaturahmi. 

Sementara Nuryadi, ketua HAKLI menegaskan pesan yang disampaikan ketua PP HAKLI pusat untuk bekerja dengan IKHLAS. Ikhlas di sini adalah Integritas, Komitmen, Hemat (Efektif Efisien), Loyalitas, Amanah dan Sinergi. Nuryadi mengajak teman-teman HAKLI untuk terus menguatkan kolaborasi dengan IAKMI dalam upaya promotif dan preventif demi kesehatan masyarakat. (bjm/epid)

Selasa, 02 Mei 2023

Waspada Cuaca Panas Tak Biasa, Berikut Tips Menghadapinya

 

    Akhir-akhir ini cuaca panas tak biasa melanda wilayah Asia Tenggara, termasuk Indonesia. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menjelaskan bahwa suhu panas yang terjadi sekarang merupakan fenomena akibat adanya gerak semu matahari. Ini menjadi suatu siklus yang biasa dan terjadi setiap tahun. Potensi suhu udara panas seperti itu dapat berulang pada periode yang sama setiap tahunnya.

     Indonesia merupakan negara tropis, suhu relatif konstan di angka 30-an derajat celcius.  Peningkatan panas yang terjadi di Indonesia berbeda dengan gelombang panas yang terjadi di wilayah Asia lainnya. Pada cuaca panas ini, masyarakat dihimbau untuk menyesuaikan aktivitas di luar rumah. Cuaca panas bisa menyebabkan tubuh mudah lelah, dehidrasi, bahkan heat stroke.

    Supaya terhindar dari dampak cuaca panas ketika sedang berada diluar rumah, berikut tips yang bisa dilakukan :

1.    Cegah dehidrasi dengan minum yang banyak, tidak perlu menunggu haus.

2.    Hindari minuman berkafein, minuman berenergi, alkohol, dan minuman manis.

3.    Hindari kontak dengan sinar matahari secara langsung.

4.    Memakai baju berbahan ringan dan longgar.

5.    Hindari memakai baju berwarna gelap agar tidak menyerap panas.

6.    Sebisa mungkin berteduh antara jam 11 pagi sampai jam 3 siang.

7.       Jangan meninggalkan siapapun di dalam kendaraan dalam kondisi parkir baik dengan jendela terbuka ataupun tertutup.

8.        Gunakan sunscreen minimal 30 SPF pada kulit yang tidak tertutup oleh baju sebelum keluar rumah.

9.    Sediakan botol semprot air dingin di dalam kendaraan.

Waspada ketika terjadi gejala seperti berikut :

1.    Keringan berlebih

2.    Kulit terasa kering dan panas

3.    Rasa berdebar atau jantung berdetak lebih cepat

4.    Kram pada kaki maupun abdomen

5.    Mual, muntah, pusing

6.    Urin yang sedikit dan berwarna kuning pekat

           Jika muncul gejala tersebut, dinginkan tubuh dengan kain basah atau sponge basah pada pergelangan tangan, leher, dan lipatan tubuh lainnya serta banyak minum air. Jika gejala masih muncul, segera ke fasilitas kesehatan untuk mendapatkan perawatan. (tika/promkes)