Sabtu, 30 Desember 2023

Akhir Tahun Ngapain Aja???

Hai, tidak terasa sebentar lagi kita akan memasuki pergantian tahun menuju 2024. Tentu saja kita sepakat dengan slogan hari ini harus lebih baik dari kemarin dan hari esok harus lebih baik dari hari ini. Sebenarnya slogan ini tidak hanya berlaku saat akan pergantian tahun seperti ini saja ya 😊 hanya seringkali kita melakukan banyak evaluasi di penghujung tahun masehi.

Melalui tulisan ini aku nggak akan ngebahas gimana bikin resolusi di tahun 2024, namun aku akan fokus pada pembahasan gimana kita mengisi pergantian tahun 2023 ini. Apalagi  ternyata pada akhir tahun 2023 ini bisa dibilang sebagai long weekend ya.

Yuk guys, simak beberapa tips dariku biar akhir tahun kamu nggak garing 😉:

1.      Belajar hal baru yang selama ini tertunda

Belajar nggak kenal usia, apalagi hal baru akan terus ada selama kita hidup di dunia dengan perkembangan teknologi yang begitu cepatnya. Belajar hal baru nggak harus melulu hal yang berat ya, guys. Kamu bisa lakuin hal sederhana. Aku share ya beberapa hal baru, hal sederhana yang aku pelajari untuk mengisi log weekend tahun ini contohnya adalah praktik aneka resep masakan, kue, maupun minuman; belajar berkebun; belajar menjahit; dan lain-lain.

2.      Berkemas-kemas

Berkemas-kemas di sini dalam artian yang luas ya, guys. Nggak cuman berkemas barang yang sifatnya fisik banget, seperti berkemas rumah dan isinya, tetapi juga bisa kita lakukan dengan mengemas berkas dokumen file yang ada di komputer atau telepon seluler kamu.

3.      Berkunjung ke rumah saudara atau teman lama

Mumpung lagi long weekend gini bisa kita gunakan kesempatan emas untuk berkunjung ke sanak keluarga atau teman lama. Kalau berkunjung ke rumah saudara sambil ajak keluarga udah biasa ya, tapi coba deh terapin juga saat kamu ketemu teman lama sambil ajak keluarga juga supaya hubungan lebih terasa hangat.

Nah, itu dulu tips mengisi akhir tahun dariku supaya nggak gabut. Tapi tetep diingat, sepadat apapun agendamu harus jaga kesehatan ya 😊. Kalau kalian gimana guys, diisi ngapain aja akhir tahunmu?

 

Share dong di kolom komentar (eas/IAKMI) 

Kamis, 28 Desember 2023

OBESITAS PADA ANAK

 


Obesitas masih merupakan masalah kesehatan bagi negara sekarang ini. Obesitas tidak hanya terjadi pada orang dewasa tetapi juga pada anak. Obesitas pada anak adalah faktor penentu yang sangat penting terhadap obesitas pada usia dewasa. Obesitas merupakan penumpukan lemak yang berlebihan akibat ketidakseimbangan asupan energi (energy intake) dengan energi yang digunakan (energy expenditure) dalam waktu lama. 

Untuk menentukan seseorang terkena obesitas atau tidak adalah dengan melakukan pengukuran Body Mass Index (BMI) atau Indeks Massa Tubuh (IMT) di mana berat badan (kg) dibagi tinggi badan (m2).


Tabel pengukuran IMT

 Faktor-faktor yang menyebabkan obesitas antara lain faktor genetik, faktor lingkungan, faktor nutrisional dan faktor sosial ekonomi. Faktor nutrisi berubahnya pola makan seperti konsumsi makanan siap saji yang dikemas dengan begitu menarik mengakibatkan peningkatan konsumsi lemak. Berkurangnya lapangan tempat bermain serta makin tersedianya teknologi dengan game semakin membuat anak malas untuk bergerak.

Obesitas pada anak dapat menyebabkan kematian 10,3% dari seluruh kematian di dunia. Kematian akibat obesitas biasanya diakibatkan karena adanya komplikasi-komplikasi jangka pendek dari obesitas itu sendiri yang berakibat terhadap gangguan pertumbuhan tulang, penyakit endokrin, kardiovaskular dan sistem gastrointestinal. Penyakit lain yang menyebabkan komplikasi pada obesitas seperti Diabetes Mellitus tipe 2, kolestrol, darah tinggi dan lain-lain.

Untuk mengurangi angka kejadian obesitas, The United States Dietary Guidelines for Americans merekomendasikan untuk anak-anak sekolah melakukan aktivitas fisik paling tidak selama 60 menit setiap hari. Aktivitas ini bermanfaat bukan hanya untuk mendapatkan kondisi tubuh yang sehat tetapi juga bermanfaat untuk kesehatan mental, hiburan dalam mencegah stres. Rendahnya aktivitas fisik merupakan faktor utama yang mempengaruhi obesitas. (siwi/epid)

Jumat, 24 November 2023

Tahap-Tahap Penularan Kusta


Kabupaten Tegal merupakan kabupaten endemis kusta. Prevalensi rate-nya yang masih di atas 1 per 10 ribu penduduk. Ini artinya kusta masih menjadi masalah kesehatan di kabupaten Tegal. Angka kesakitan yang tinggi itu tidak lepas dari adanya penularan yang masih terjadi. Penularan kusta terjadi dalam beberapa tahap sebagai berikut:

1. Host terpapar dan tertular

Pada tahap ini host tertular dan terpapar. Host yang dapat tertular berasal dari kontak erat pasien kusta. Yaitu orang yang secara intensif bertemu dengan penderita kusta minimal 20 jam per minggu, berturut-turut selama minimal 3 bulan. Dari 100 orang kontak erat, 3 di antaranya terpapar dan tertular namun bisa sembuh sendiri. Dan 2 di antaranya tertular, terpapar dan membutuhkan pengobatan.

2. Host menjadi sumber penularan pada orang lain.

2% kontak erat kusta yang terpapar, tertular dan membutuhkan pengobatan harus segera diobati. Karena jika tidak, dia akan terus menularkan kepada orang lain, yaitu kontak eratnya. Pada tahap ini kita bisa memutus mata rantai penularan dengan cara mengobati host tersebut. Penderita yang sudah memulai pengobatan tidak menularkan lagi kepada orang lain. 

3. Kuman keluar dari tubuh penderita melalui saluran pernafasan atas

Saluran pernapasan atas memiliki jumlah kuman kusta yang banyak. Pada mukosa penderita kusta pernah didapati terdapat kuman kusta 10 pangkat 4 sampai 10 pangkat 7. Kuman kusta ditularkan melalui percikan ludah saat berbicara (droplet) yang masuk ke saluran pernapasan atas orang (host) lain.

5. Kuman masuk ke host 

Setelah kuman kusta masuk ke host baru, kemungkinan host ini akan tertular atau tidak tergantung dari antibodinya. Kuatnya pertahanan tubuh host ini dapat dipengaruhi intervensi kita, yaitu melalui imuniasi BCG dan kegiatan kemoprofilaksis. Penyelidikan di Malawi (1996), anak yang sudah mendapatkan imunisasi BCG terlindungi dari kusta hingga 50%, jika ditambah dosis booster BCG, dapat terlindungi hingga 80%. Kemoprofilaksis juga dapat mencegah kontak erat kusta menjadi penderita kusta sebesar 63%. (bjm/epid)

Selasa, 21 November 2023

Pentingnya Kesehatan Mental Bagi Remaja

 

        Masa remaja merupakan masa peralihan antara masa anak-anak menuju masa dewasa. Yaitu usia 10-18 tahun, di mana remaja menghadapi berbagai persoalan, mulai dari belum matangnya dalam mengelola emosi, belum bisa mengambil keputusan apabila dihadapkan pada suatu hal, sampai pada persoalan depresi. Ketika remaja menghadapi masalah terkadang mereka enggan menceritakan masalahnya kepada orangtua dikarenakan malu. Apalagi jika tidak punya teman dekat untuk berbagi cerita, maka yang terjadi adalah remaja tersebut akan merasa tertekan.

       Jika tekanan itu sudah menumpuk, yang terjadi remaja tersebut akan mengalami depresi. Ditandai dengan sering murung, suka menyendiri, menutup diri dari orang lain. Depresi juga merupakan suatu tanda terganggunya kesehatan mental. Dampak terburuknya dapat menimbulkan keinginan untuk bunuh diri. Seperti kejadian beberapa waktu lalu seorang remaja berusia 15 tahun bunuh diri dengan cara gantung diri di Jakarta Timur, dan masih banyak kasus lainnya yang serupa.

Hal ini menjadi perhatian betapa pentingnya menjaga kesehatan mental (Mental Health). Kesehatan mental yang baik adalah kondisi ketika batin kita berada dalam keadaan tentram dan tenang, sehingga memungkinkan kita untuk menikmati kehidupan sehari-hari dan menghargai orang lain di sekitar. Terganggunya kesehatan mental dapat menyebabkan berbagai masalah di antaranya, interaksi sosial jadi tidak baik, menurunnnya prestasi di sekolah, menurunnya produktivitas kerja.

            Peran orangtua sangatlah dibutuhkan. Orangtua harus bisa menjadi teman bagi anak-anaknya. Menjalin komunikasi yang baik dengan anak bisa menjadi alternatif, ketika anak menghadapi masalah dia tidak segan untuk menceritakan masalahnya kepada orangtua dan hal ini bisa mencegah anak dari kondisi depresi. Menerapkan pola hidup sehat, mengisi waktu luang dengan hal-hal yang positif seperti melakukan hobi bisa menjadi solusi agar terhindar dari depresi. (Tika/Promkes)

Rabu, 15 November 2023

Ayo Kendalikan Konsumsi Gula, Garam, Lemak

Kurangnya mengontrol konsumsi gula, garam, dan lemak berisiko menyebabkan penyakit tidak menular. Penyakit Tidak Menular (PTM) merupakan penyakit yang bukan disebabkan oleh infeksi kuman. Yang termasuk kategori PTM ini diantaranya adalah stroke, penyakit jantung koroner, kanker, diabetes melitus, Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK) dan gangguan akibat kecelakaan dan tindak kekerasan.


Namun masih banyak masyarakat di Indonesia yang terbiasa mengonsumsi makanan atau minuman yang manis, tinggi garam, dan juga tinggi lemak atau makanan yang digoreng. Mengonsumsi gula berlebih mengakibatkan insulin tidak mampu mengubah metabolisme gula menjadi energi sehingga terjadi peningkatan kadar gula darah yang berisiko terjadinya kegemukan/obesitas dan diabetes melitus yang tidak terkontrol.

Mengonsumsi garam berlebih akan meningkatkan jumlah natrium dalam sel dan akan mengganggu keseimbangan cairan yang dapat memengaruhi peningkatan kerja jantung dan akan meningkatkan risiko serangan jantung dan stroke. Sedangkan konsumsi lemak jenuh berlebih, berisiko terjadinya penyempitan pada pembuluh darah koroner dan dalam keadaan tertentu akan menyebabkan serangan jantung dan stroke.

Oleh karena itu, perlu kita pahami bersama untuk membatasi konsumsi gula, garam, dan lemak dalam makanan dan minuman yang kita konsumsi setiap harinya. Konsumsi gula sebaiknya tidak lebih dari 4 (empat) sendok makan atau setara 54 gram. Untuk konsumsi garam, sebaiknya tidak lebih dari 1 (satu) sendok teh atau setara 2000 miligram natrium. Sedangkan untuk lemak/minyak sebaiknya tidak lebih dari 5 (lima) sendok makan atau setara 72 gram. (estu/promkes)


Rabu, 25 Oktober 2023

Tips Memilih Jajanan yang Sehat

 Jajanan memang identik dengan anak-anak, namun tidak bisa kita pungkiri juga jajanan bukan hanya digemari oleh anak-anak saja, namun semua kalangan baik anak-anak, remaja, maupun dewasa.

 


Layaknya mata uang, jajanan juga memiliki dua sisi baik dan buruk yang harus kita pahami dengan seksama, terutama apabila kita berperan sebagai orang tua. Memillih jajanan yang sehat tentunya harus memenuhi beberapa kriteria, agar kita bisa mengambil manfaat dari jajanan tersebut. Berikut ini beberapa hal yang bisa kita perhatikan apabila kita memilih jajanan yang sehat yaitu:

1.    Perhatikan komposisi makanan

Berbagai makanan saat ini sangatlah beraneka ragam. Apapun namanya, dan bagaimana pun tampilannya, kita harus tahu betul bahan apa saja yang digunakan dalam pembuatan makanan tersebut, serta bagaimana proses pembuatannya. Tentu saja hal ini akan berpengaruh terhadap kandungan gizi dari jajanan yang akan kita konsumsi. Termasuk diantaranya juga kita perlu memahami apakah terdapat bahan-bahan yang bisa menyebabkan alergi (alergen).

2.    Perhatikan proses pembuatan makanan

Bahan baku makanan sebaik apapun, apabila kita salah dalam memprosesnya, maka akan merusak cita rasa maupun kandungan zat gizi bahan tersebut, sehingga kita tidak dapat mengambil manfaat dari makanan tersebut. Kenali dengan baik sifat bahan makanan yang akan diolah agar bahan makanan tidak rusak atau bahkan membahayakan kesehatan.

3.    Perhatikan pengolah pangan

Bahan dan proses yang baik akan dapat terjaga kehigienisannya apabila berada pada pengolah makanan yang tepat. Pengolah pangan harus paham betul bagaimana cara mengolah bahan baku makanan dengan tetap menjaga kebersihan personal (personal hygiene). Secara sederhana kita bisa memilih pengolah pangan yang memang kita ketahui dapat menjaga kebersihan dengan baik.

4.    Perhatikan peralatan yang digunakan pada makanan

Hindari menggunakan peralatan yang berbahan plastik atau sterofoam untuk jenis makanan yang disajikan dalam keadaan panas/hangat, karena zat-zat karsinogen dari plastik bisa terurai dan mengkontaminasi makanan yang akan kita konsumsi.

5.    Perhatikan cara penyajian makanan

Makanan yang disajikan tanpa menggunakan pembungkus atau penutup akan lebih mudah terkontaminasi daripada makanan yang sudah terbungkus. Usahakan memilih jajanan yang dikemas dengan baik sehingga meminimalisir makanan terkontaminasi. Makanan yang terkontaminasi bukan hanya menyebabkan daya simpan makanan tersebut lebih pendek sehingga makanan akan lebih mudah rusak/basi, namun juga dapat membahayakan kesehatan kita.

6.    Perhatikan harga makanan

Bijaklah dalam memilih makanan dengan harga yang sebanding dengan zat gizi yang akan kita peroleh dari makanan tersebut. Jangan mudah tergiur dengan merk atau label dagang apapun.

 

Demikian tips dari saya, semoga bermanfaat. Terus semangat dan tetap sehat! ðŸ˜Š(eas/IAKMI)

 

#jajanansehat

#tipsjajanansehat

#memilihjajanansehat

#jajanansehatuntukanak

#makanansehat

#tipspilihmakanansehat

#tipsmemilihmakanansehat

#iakmikabupatentegal

#IAKMIKabTegal

#IAKMI

#makanansehat


Rabu, 11 Oktober 2023

Sayangi Dirimu Dengan Menjaga Mental Health

 



Mental Health atau yang akhir-akhir ini sering kita dengar dengan kesehatan jiwa menjadi topik pembahasan yang hangat di kalangan masyarakat. Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018, menunjukkan lebih dari 19 juta penduduk berusia lebih dari 15 tahun mengalami gangguan mental emosional, dan lebih dari 12 juta penduduk berusia lebih dari 15 tahun mengalami depresi. Berdasarkan sampeling yang dilakukan Badan Litbangkes tahun 2016, diperoleh data bunuh diri per tahun sebanyak 1.800 orang atau setiap hari ada 5 orang melakukan bunuh diri, serta 47,7% korban bunuh diri adalah pada usia 10-39 tahun yang merupakan usia anak remaja dan usia produktif.

Prevalensi orang dengan gangguan jiwa sekitar 1 dari 5 penduduk, artinya sekitar 20% populasi di Indonesia itu mempunyai potensi-potensi masalah gangguan jiwa. Masalah mental saat ini merupakan masalah yang sangat besar karena 20% dari 250 juta jiwa secara keseluruhan potensial mengalami masalah kesehatan jiwa.  Kesehatan mental tidak bisa dianggap remeh karena masalah kesehatan mental yang terlambat terdeteksi bisa menyebabkan buruknya kualitas hidup,

 Tentu kita selalu bertanya-tanya sebenarnya apa sih arti kesehatan jiwa? Orang seperti apa orang dikatakan sehat secara kejiwaan? Apa secara kejiwaan saya sehat? Berdasarkan WHO jiwa yang sehat adalah ketika seseorang tersebut merasa sehat dan bahagia, mampu menghadapi tantangan hidup serta dapat menerima orang lain sebagaimana seharusnya serta mempunyai sikap positif terhadap diri sendiri dan orang lain. Saat ini pemerintah sudah menyediaakan pelayanan kesehatan mental di fasilitas kesehatan sampai tingkat terbawah. Untuk mengetahui apakah kita sehat secara mental maka lakukanlah cek kesehatan mental kita di fasilitas kesehatan terdekat dengan melakukan screening. (siwi/epid)

Jumat, 06 Oktober 2023

Rencana Tindak Lanjut Paska Penilaian Eradikasi Frambusia

Rabu, 6 September kemarin adalah puncak penilaian eradikasi frambusia bagi kabupaten Tegal. Dan hasilnya, kabupaten Tegal dapat dipastikan akan mendapatkan sertifikat bebas frambusia. Sertifikat tersebut akan diserahkan kurang lebih 3 bulan setelah penilaian. Lalu, apa langkah-langkah yang harus dilakukan paska penilaian eradikasi frambusia?


Meksipun Tegal telah dinyatakan bebas frambusia setelah menerima sertifikat nanti, tetap saja ada kemungkinan muncul kasus frambusia. Bisa jadi import dari provinsi lain yang endemis. Oleh karena itu ada beberapa langkah yang harus tetap dilakukan paska penilaian eradikasi frambusia sampai dengan batas waktu tertentu yang akan diputuskan oleh Kementerian Kesehatan RI untuk berhenti melakukannya, yaitu:

1. Upaya promosi kesehatan. 

Upaya sosialisasi, edukasi tentang frambusia, PHBS, kesehatan lingkungan tetap harus dilakukan paska penilaian. 

2. Laporan Zero Report

Laporan zero report, setiap bulannya harus tetap dilaporkan maksimal tanggal 5 bulan berikutnya. Baik online, maupun offline. Hal ini untuk membuktikan proses pengamatan penyakit masih terus berlangsung.

3. Skrining kasus

Penyaringan kasus frambusia tetap dilakukan meskipun dalam bentuk upaya pemeriksaan pasif di tempat pelayanan kesehatan. Bukan secara aktif melakukan kunjungan ke lapangan untuk mencari kasus suspek frambusia. Terkecuali ada laporan dari warga mengenai adanya kecurigaan kasus frambusia, petugas puskesmas harus berkunjung ke lapangan.

4. Pertemuan evaluasi dan perencanaan

Untuk memastikan kegiatan paska penilaian eradikasi frambusia tetap berjalan, tentunya koordinasi harus diadakan dalam pertemuan-pertemuan evaluasi dan perencanaan kegiatan.

5. Penganggaran kegiatan 

Kegiatan paska penilaian eradikasi frambusia tetap diangarkan meskipun bukan secara ekspilit dan spesifik untuk frambusia, namun dapat terintegrasi dengan kegiatan lain seperti pertemuan kader, kegiatan penyuluhan warga, posyandu, dan sebagainya. (bjm/epid) 

Rabu, 04 Oktober 2023

Cegah Stunting Sejak Dini


Cegah Stunting Sejak Dini

        Saat ini stunting masih menjadi pembicaraan di berbagai sektor, tidak hanya di sektor kesehatan saja. Mulai dari sektor pendidikan, sosial maupun ekonomi. Stunting merupakan suatu kondisi gagal tumbuh pada anak di bawah 5 tahun akibat kekurangan gizi kronis sehingga tinggi badan atau panjang badan anak dibawah standar. Perlu diperhatikan bahwa tidak semua anak pendek itu stunting, perlu pemeriksaan lebih lanjut, tetapi anak stunting pasti pendek. Penanganan stunting merupakan hal yang kompleks, membutuhkan peran dari berbagai sektor.

       Jika stunting diketahui sejak dini, pemulihan untuk mengembalikan ke kondisi tinggi badan normal akan relatif lebih mudah dan cepat. Terdapat istilah masa emas anak yaitu masa 1000 HPK (1000 Hari Pertama Kehidupan). 1000 HPK dimulai dari bayi di dalam kandungan sampai anak berusia 2 tahun. Di waktu ini stunting bisa lebih cepat untuk ditangani. Sebaliknya jika penanganan stunting di usia lebih dari 2 tahun maka waktu pemulihan akan lebih lama.

Cara penanganan bagi anak stunting diberikan gizi yang cukup sesuai porsi isi piringku, yaitu ada makanan pokok (nasi), lauk pauk (protein hewani, protein nabati), sayuran, buah. Untuk menjadi perhatian bahwa porsi lauk hewani dianjurkan lebih banyak dibandingkan dengan lainnya. Makanan yang termasuk dalam golongan protein hewani adalah telur, daging ayam, ikan, daging sapi, daging kambing, hati ayam. Di dalam lauk hewani selain mengandung protein tinggi juga mengandung vitamin dan mineral yang lebih tinggi dibandingkan vitamin dan mineral yang terdapat pada buah dan sayur.

        Pencegahan stunting secara komprehensif bisa dilakukan sejak usia remaja, terutama remaja putri. Di mana remaja putri mengalami menstruasi yang akan berpengaruh terhadap kadar hemoglobin di dalam darah. Maka remaja putri rentan mengalami anemia. Para remaja putri ini di masa yang akan datang akan menikah dan akan mengalami masa kehamilan. Jika pada masa kehamilan sang calon ibu mengalami anemia maka rentan mengalami kelahiran prematur, perdarahan pasca melahirkan dan berisiko melahirkan anak yang stunting.

          Untuk mencegah anemia pada remaja salah satunya dengan pemberian Tablet Tambah Darah (TTD) pada remaja putri usia 12-18 tahun, dikonsumsi setiap minggu sekali. Hal ini dapat memutus mata rantai kejadian stunting pada anak. Jika hanya fokus menangani anak-anak stunting saja maka angka kejadian stunting akan terus ada pada generasi-generasi selanjutnya. Harapannya dengan remaja yang sehat akan menghasilkan keturunan yang sehat, unggul, berdaya saing dan bebas stunting. (Tika/Promkes)







Jumat, 22 September 2023

Surveilans Sentinel Kusta Kabupaten Tegal 2023

Spesial, kabupaten Tegal terpilih menjadi tempat penyelenggaraan kegiatan surveilans sentinel kusta. Sebuah kegiatan surveilans epidemiologi pada wilayah tertentu untuk mengetahui permasalahan pada daerah tersebut. Kegiatan ini diadakan oleh BBTKLPP Yogyakarya, Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit di bawah Kementerian Kesehatan RI.


 

 
 

Sosialisasi kegiatan ini diadakan kemarin Rabu (19/9) di gedung KPRI Bakti Husada Slawi. Tak tanggung-tanggung, acara ini diisi oleh narasumber Dr. dr. Sri Linuwih, Sp.KK (K), dari departemen DV FKUI-RSCM. 

Kegiatan surveilans sentinel kusta ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada resistensi kuman kusta terhadap antibiotik, khususnya Rifampicin, Dapsone dan Ofloxacin. Kegiatan ini menyasar 70 pasien kusta yang tersebar dalam 20 wilayah puskesmas. 

"Petugas puskesmas akan mengambil sampel pemeriksaan BTA skin smear pasien, lalu akan kami bawa ke Jogja untuk diselidiki apakah ada kekebalan kuman kusta terhadap obat kusta," terang Dwi Amalia, ketua tim panitia sosialisasi dari BBTKLPP.

Kegiatan ini akan berlangsung selama 3 minggu, dan sampel akan terkumpul maksimal tanggal 10 Oktober 2023. Tentunya, kita berharap tidak akan ada kekebalan kuman kusta terhadap antibiotik, karena itu akan menjadi permasalahan baru dalam program kusta, di samping masalah eliminasi yang tak kunjung tercapai di kabupaten Tegal. (bjm/epid)    

Jumat, 08 September 2023

Apakah ada resistensi kuman kusta terhadap antibiotik?

Dalam pengobatan penyakit Tuberkulosis ada istilah TB RO (Resisten Obat). Bagaimana dengan kusta? Beberapa kasus kusta terjadi relaps/kambuh, masuk kembali dan ganti tipe. Kabupaten Tegal sendiri belum pernah menjumpai kasus relaps yang setelah pengobatan 24 bulan terbukti indeks morfologinya masih positif. Untuk memastikan adanya resistensi kuman kusta terhadap obat MDT (Multi Drug Therapy) kusta, maka perlu adanya sebuah penelitian.

Bulan September ini, BBTKLPP (Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit) Yogyakarya akan mengadakan sebuah survey sentinel kusta di Tegal. Agendanya adalah mengumpulkan sampel kuman dari penderita kusta yang akan diteliti resistensinya terhadap obat MDT yang selama ini digunakan untuk terapi kusta. Penasaran dengan hasilnya ya, semoga tidak menambah masalah baru bagi program kusta. (bjm/epid)    



Selasa, 05 September 2023

Penilaian eradikasi frambusia oleh tim Pusat

Hari ini, Rabu 6 September 2023 adalah penentuan final apakah Tegal akan mendapatkan sertifikat bebas frambusia atau tidak. Penilaian eradikasi frambusia dilaksanakan di ruang rapat bupati Tegal pukul 13.00 WIB, diikuti semua perwakilan puskesmas. Dilanjutkan agenda kunjungan ke puskesmas sampel yaitu puskesmas Pagiyanten. Tim pusat yang akan menilai terdiri dari Tim NTD Kemenkes RI, tim PAEI, dan PERDOSKI. Agenda penilaian adalah pemaparan materi eradikasi frambusia kabupaten Tegal dan wawancara uji kompetensi.


Senin, 04 September 2023

Tips Bagi Nakes Yang Mau Kuliah Lagi


Hai, Nakes. Ayo kuliah lagi untuk meningkatkan kapabilitas Sumber Daya Manusia. Berikut ini tips untuk Anda yang mau kuliah lagi: 

1. Pilih kampus dan jurusan kuliah yang sesuai dengan kebutuhan, keinginan, aturan linearitas kepegawaian/instansi, budget.

2. Dukungan keluarga. Ingat, kuliah menyita waktu dan fokus. Berat sekali kuliah tidak didukung keluarga.

3. Segeralah lulus. Jangan lama-lama apalagi karena malas, kecuali memang karyamu mengharuskanmu lama selesai. Idealis boleh tapi tetap harus terukur dan terencana. Pastikan resourcesmu mendukungmu jika mau idealis demikian. Dan buktikan molornya waktu akan terbayar lunas dengan prestasi akademis dan kualitas karya tulis yang berbobot.

4. Esensi kuliah adalah meningkatkan ilmu, kapabilitas, cara berpikir empiris, taktis, sistematis, memperluas network, soft skill seperti kepemimpinan dan kerja sama. Sedangkan gelar, ijazah, sertifikat kompetensi adalah bonus.

5. Buktikan bahwa setelah lulus kamu benar-benar naik level. Lebih solutif, siap diberi tugas lebih berat secara kualitas, lebih manfaat bagi sesama, perubahan yang sangat signifikan dalam kemampuan intelektual. Jika selesai wisuda kok gak ada perubahan pada dirimu, ini pasti ada yang salah dengan kuliahmu. (bjm/epid)

Rabu, 23 Agustus 2023

Konsistensi Menulis

Almarhum dr. Bimo Bayuadji adalah salah satu tokoh inspirasi bagaimana seorang tenaga kesehatan yang suka menulis. Bagaimana tidak, beliau dokter sekaligus berprofesi sebagai wartawan resmi. Tulisannya banyak dimuat di berbagai media, terutama Suara Merdeka, baik berita, artikel populer, maupun opini. 


Dunia menulis sangatlah eksklusif, apalagi di bidang kesehatan. Barrier for entry-nya banyak dan selektif sehingga tidak semua orang mampu menjadi penulis yang konsisten. Namun penghalang terbesar untuk menjadi penulis yang konsisten ada pada diri sendiri. Kebanyakan orang berhenti menekuni bidang menulis karena beberapa hal:

1. Motif, tidak adanya alasan kuat mengapa harus menjadi penulis.
2. Tidak mampu mempertahankan daya juang menjadi penulis, belajar, berproses.
3. Tidak mampu melakukan manajemen waktu personal.
4. Tidak memiliki circle yang memberikan supporting system untuk terus semangat.
5. Mentality, mudah putus asa saat menghadapi target menulis, kesulitan, penolakan karya, revisi.
6. Tidak menemukan manfaat besar menulis bagi pengembangan dirinya, organisasinya, karirnya, orang lain. 

Jumat, 18 Agustus 2023

Manfaat Lomba 17-an untuk Tumbuh Kembang Anak

Peringatan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia sudah semarak bahkan di semua tingkatan usia sejak awal bulan Agustus. Bagi orang tua khususnya di lingkungan rumah pasti sudah disibukkan dengan memasang bendera dan umbul-umbul serta kerja bakti membersihkan dan memperindah lingkungan rumahnya.


Sedangkan bagi anak-anak, momentum perlombaan di bulan Agustus merupakan momen yang selalu dinantikan. Tak hanya seru dan menyenangkan ternyata mengikuti lomba-lomba ini memiliki banyak manfaat bagi tumbuh kembang anak. Di seluruh penjuru Indonesia menyelenggarakan perlombaan untuk memeriahkan suasana kemerdekaan. Ini merupakan saat yang tepat bagi orang tua untuk mengenalkan anak dengan kegiatan perlombaan agar anak bermain di luar rumah mengingat di jaman sekarang ini anak cenderung lebih sering bermain di dalam rumah bersama gadget.

Manfaat mengikuti perlombaan bagi anak-anak seperti balap karung atau tarik tambang yaitu sebagai momen olahraga anak, lomba-lomba dapat menjadi sarana anak untuk melatih kebugaran tubuh dan dengan merasakan senang pada aktivitas 17-an ini diharapkan anak akan lebih mudah diajak olahraga di kemudian hari.

Beragam lomba 17-an seperti memasukkan pensil ke dalam botol atau membawa kelereng menggunakan sendok dapat membantu anak menstimulasi kecerdasan serta koordinasi motorik mata, tangan, dan kaki sehingga akan cepat memiliki kecerdasan yang optimal.

Melalui kegiatan perlombaan juga dapat belajar bekerja sama pada lomba yang menuntut kerja sama seperti tarik tambang ataupun estafet. Anak akan dilatih bekerja sama dengan teman lain serta membantu belajar cara berkomunikasi dan bergaul dengan orang lain.

Lomba-lomba 17-an selain untuk membakar semangat juga banyak memiliki manfaat bagi kesehatan dan tumbuh kembang anak. Yuk jadikan peringatan kemerdekaan ini sebagai awal tekad memulai hidup sehat. (estu/promkes)

Selasa, 15 Agustus 2023

Digitalisasi Data

Dewasa ini istilah digitalisasi bukan lagi hal yang asing bagi kita. Digitalisasi sudah merambah hampir ke semua ranah kehidupan. Salah satunya adalah digitalisasi data terutama mengenai data pribadi kita. Bagi saya pribadi, digitalisasi data bagaikan dua mata pisau yang memiliki sisi untung dan rugi.


Keuntungan digitalisasi data yang akan saya paparkan di sini berdasarkan pengalaman yang pernah saya rasakan sendiri. Akhir pekan lalu, kami sekeluarga sedang bertandang ke rumah sanak saudara yang berada di luar kota. Qadarullah, selama dalam perjalanan kondisi kesehatan anak menurun, sampai pada akhirnya harus dilarikan ke UGD rumah sakit terdekat. Setelah menjalani pemeriksaan, dokter memutuskan agar anak saya harus menjalani rawat inap di rumah sakit tersebut. Tentu saja, ini adalah kondisi di luar perencanaan liburan kita, bahkan membayangkannya pun tidak pernah sama sekali.

Kondisi seperti itulah yang menyadarkan ternyata penting sekali kita memiliki digitalisasi data yang terorganisir dengan baik. Pasalnya, saat itu untuk keperluan rawat inap, pihak rumah sakit memerlukan data kartu BPJS Kesehatan, dan saya tidak membawa kartu tersebut. Alhamdulillah, benar memang, bersama kesulitan selalu ada kemudahan, ternyata masih tersimpan rapi data mengenai kartu keluarga (KK) dalam bentuk softcopy.

Melalui KK tersebut akhirnya berhasil melacak nomor kartu BPJS Kesehatan tentu saja dengan bantuan petugas kesehatan di rumah sakit yang ramah dan sigap melayani. Alhamdulillah akhirnya, perawatan dapat menggunakan fasilitas BPJS Kesehatan, sehingga ramah di kantong.

Seperti yang saya sampaikan di awal tulisan ini, ada kerugian dari digitalisasi data yang harus kita antisipasi sebelumnya, yaitu mengenai keamanan data digital kita. Kita harus berupaya agar data digital pribadi kita tersimpan dengan rapi supaya tidak disalahgunakan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab. Semoga sekilas pengalaman yang saya ceritakan ini dapat menjadi pelajaran yang bermanfaat bagi para pembaca yang budiman mengenai digitalisasi data pribadi. (eas/iakmi)

Melalui tulisan ini saya sampaikan ucapan terima kasih kepada semua keluarga dan juga seluruh petugas kesehatan di Rumah Sakit Rizki Amalia Medika Kabupaten Kulon Progo, Provinsi Yogyakarta yang telah membantu semua proses perawatan anak saya hingga akhirnya bisa sehat kembali. Semoga Allah swt. membalas dengan kebaikan yang berlipat.

Jumat, 11 Agustus 2023

IMUNISASI HPV (HUMAN PAPILLOMA VIRUS)

Semakin berkembangnya ilmu penelitian dan pengetahuan maka semakin banyak jenis vaksin baru yang ditemukan seperti Vaksin HPV.  Vaksin HPV akan diberikan pada bulan Agustus dan November pada kegiatan Bulan Imunisasi Anak Sekolah atau yang sering dikenal dengan BIAS.  HPV diberikan pada anak perempuan, dosis 1 diberikan pada siswi kelas 5 dan dosis ke-2 diberikan pada siswi kelas 6.


Vaksin HPV adalah vaksin yang digunakan untuk melindungi tubuh dari infeksi human papillomavirusHPV adalah virus yang dapat menyebabkan infeksi kulit, termasuk kutil kelamin. Virus ini dapat menular melalui kontak langsung dengan kulit penderita, terutama ketika berhubungan seksual. Virus HPV juga dapat menyebabkan beberapa jenis kanker di bagian belakang tenggorokan, pangkal lidah, amandel, dan di organ kelamin, seperti kanker serviks, vulva, vagina, penis, dan anus.


Vaksin HPV masuk ke dalam program imunisasi dasar lengkap. Meski tidak dapat mengobati infeksi virus HPV, vaksinasi ini sangat bermanfaat untuk mencegah dan menurunkan jumlah kasus kanker genital, terutama Kanker Serviks. (siwi /epid)

Rabu, 02 Agustus 2023

Stadium Reaksi, Episode Peradangan Pada Penyakit Kusta

Stadium reaksi merupakan episode peradangan yang ada di dalam perjalanan kronis penyakit kusta. Reaksi ini timbul karena respon tubuh terhadap komponen kuman kusta, baik yang masih hidup maupun yang sudah menjadi bangkai yang ada di saraf perifer dan kulit penderita. Reaksi, layaknya sebuah peradangan yang lain, memiliki tanda merah, nyeri, panas, bengkak, dan gangguan fungsi. Jika Anda mengalami tanda gejala ini, segera ke Puskesmas terdekat untuk konsultasi. (bjm/epid)



  

Jumat, 28 Juli 2023

Cacat Kusta Membuat Penderitanya Tidak Produktif

Salah satu komplikasi dari penyakit kusta yang menjadi fokus perhatian kita adalah kecacatan. Kecacatan seringkali dipicu oleh stadium reaksi yang tidak segera ditangani secara adekuat. Kecacatan pada kusta akan berakibat menurunnya produktivitas karena gangguan aktivitas pasien. Penilaian kecacatan berfokus pada area mata, tangan dan kaki, sebagai organ yang sangat berpengaruh dalam kemandirian pasien. 



Kecacatan pada ketiga organ ini akan menjadikan seseorang:
1. Tergantung dengan orang lain,
2. Berisiko cidera
3. Tidak produktif
4. Berkurangnya kemandirian
5. Butuh pengamanan dan perlakuan ekstra untuk organ tersebut. (bjm/epid)

Rabu, 26 Juli 2023

Cara Penularan Antraks

 

    Penyakit antraks merupakan salah satu penyakit zoonotik yang menjadi masalah kesehatan masyarakat di Indonesia. Penyakit ini disebabkan oleh bakteri antraks (Bacillus anthracis). Bakteri ini dapat membentuk spora yang tahan terhadap perubahan lingkungan dan dapat bertahan hidup selama 60 tahun di dalam tanah, sehingga sulit untuk dimusnahkan.     Meskipun laporan kasus antraks pada manusia tidak terlalu banyak, tetapi jumlah kematian hewan akibat penyakit antraks cukup banyak. Sebagian besar manusia yang terinfeksi antraks dikarenakan kontak dengan cairan tubuh hewan pemamah biak dan herbivora lainnya seperti sapi, kerbau, kambing dan domba yang terinfeksi bakteri antraks atau oleh spora yang ada disekelilingnya.

Beberapa kasus manusia meninggal akibat mengonsumsi daging hewan terinfeksi antraks. Kurangnya paparan informasi tentang penyakit antraks juga menyebabkan penyebaran penyakit ini semakin meluas. Masih banyak masyarakat yang menyembelih, menjual, bahkan mengonsumsi daging hewan yang sakit/mati.

            Seperti kasus yang terjadi beberapa waktu lalu di Dukuh Jati, Kelurahan Candirejo, Kecamatan Semanu, Kabupaten Gunung Kidul, 3 orang meninggal akibat mengonsumsi daging sapi yang mendadak mati dan dikubur. Dari tiga kasus yang meninggal, satu kasus dilakukan pengambilan sampel dan diagnosis suspek antraks. Salah satu warga yang sempat memotong hewan ternak yang mati mendadak itu mengeluhkan demam, pusing, batuk, pembengkakan kelenjar dan perut bengkak.

            Dari kondisi tersebut, penting untuk mengetahui cara mencegah penyakit antraks, yaitu sebagai berikut :

1.    Tidak memasukkan hewan ternak dari sekitar lokasi kasus antraks ke daerah bebas antraks.

2.    Dilarang menyembelih, mengolah, dan mengkonsumsi hewan yang sakit atau mati.

3.    Sebelum mengonsumsi daging, pastikan kualitas daging dari hewan dan masak hingga matang sempurna.

4.    Apabila mengetahui atau menemukan hewan yang sakit dan mati, segera laporkan ke dinas yang membidangi kesehatan hewan.

5.    Tetap jaga kebersihan diri dan lingkungan.

6.    Jika sakit dan memiliki riwayat kontak dengan hewan sakit, segera lakukan pemeriksaan ke fasilitas kesehatan terdekat.

Jika mengalami gejala yang mengarah kepada penyakit antraks, segera ke fasilitas pelayanan kesehatan untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut. (tika/promkes).

Sabtu, 15 Juli 2023

Masa Inkubasi Kusta Yang Panjang

 

Masa inkubasi adalah waktu yang dibutuhkan dari mulai terpajannya seseorang oleh agen penyakit sampai dengan munculnya gejala pertama. Rata-rata masa inkubasi kusta adalah 2-5 tahun. Ini yang mengakibatkan penderita menganggap penyakit ini tidak penting. Sehingga cakupan pemeriksaan kontak erat yang seharusnya dilakukan 2-5 tahun setelah ditemukannya penderita baru di lingkungan mereka, cenderung lupa dilakukan. Sangkin lamanya, orang juga kadang lupa keterkaitan antara gejala kusta yang dialami dengan riwayat dulunya pernah tinggal bersama dengan penderita kusta. (bjm/epid)

Rabu, 12 Juli 2023

Agenda Penilaian Eradikasi Frambusia

 


Bulan Agustus 2023 ini akan diadakan penilaian eradikasi frambusia untuk kabupaten Tegal. Penilaian tersebut dilaksanakan dalam 3 hari, yaitu:

1. Hari pertama: semua puskesmas berkumpul, diwakili 3 orang (kepala puskesmas, dokter, programer frambusia) untuk menjalani interview (uji kompetensi) oleh tim penilai (Tim NTD, PAEI, PERDOSKI). Pada hari pertama ini kepala Dinkes akan memaparkan materi tentang strategi eradikasi frambusia tingkat kabupaten. Hari pertama ini juga akan dilaksanakan penilaian dokumen fisik eradikasi frambusia.

2. Hari kedua: kunjungan tim penilai ke salah satu puskesmas yang ditunjuk. Di sini harus disiapkan tim eradikasi frambusia tingkat puskesmas, perwakilan kepala desa, guru UKS, tokoh agama, tokoh adat, tokoh masyarakat, kader. Di sini kepala puskesmas akan memaparkan materi strategi eradikasi frambusia tingkat puskesmas. Tim penilai juga akan mewawancarai audiens yang hadir.

3. Hari ketiga: penyampaian hasil penilaian eradikasi frambusia di Dinas Kesehatan.

Semua persiapan sedang dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan beserta semua puskesmas. Semoga kita bisa melalui tahap penilaian ini dengan baik, dan Tegal dinyatakan bebas frambusia. (bjm/epid)

Jumat, 07 Juli 2023

Kenali Penyakit Rabies

           Rabies merupakan infeksi virus yang menyerang otak dan sistem saraf manusia yang ditularkan melalui gigitan hewan. Rabies dapat menyebabkan kematian, sehingga perlu ditangani dengan cepat dan tepat. Virus ditularkan melalui air liur hewan penderita rabies melalui gigitan atau luka terbuka. Hewan yang paling umum terinfeksi dan menjadi sumber penularan rabies ialah anjing, kucing, rakun, rubah, dan kelelawar.


Masa inkubasi atau waktu antara masuknya virus ke dalam tubuh sampai menimbulkan gejala pada rabies bervariasi. Pada manusia, masa inkubasi umumnya 2-8 minggu namun terkadang bisa 10 hari sampai dengan 2 tahun. Setelah virus masuk ke dalam tubuh manusia, selama sekitar 2 minggu virus akan tetap tinggal di tempat masuk dan atau di dekat tempat gigitan.

Gejala rabies yang dapat terjadi di antaranya demam, mual, sakit tenggorokan, sakit kepala, gelisah, takut air (hydrophobia), takut cahaya (photophobia), dan air liur berlebihan (hipersalivasi). Sampai saat ini belum ada pengobatan efektif untuk menyembuhkan rabies namun dapat dicegah.

Paparan virus rabies dapat dicegah dengan memberikan vaksinasi termasuk vaksin rabies pada hewan peliharaan terutama anjing dan kucing serta menghindari kontak hewan peliharaan dengan hewan liar terutama yang menunjukkan gejala. Jika mengalami gigitan hewan segera mencuci luka dengan sabun dan air mengalir selama 15 menit, dan segera melapor ke puskesmas atau rumah sakit untuk penanganan lebih lanjut. (estu/promkes)

Rabu, 05 Juli 2023

Belajar Berkurban Dari Momen Idul Adha

 

Saya pernah membaca caption  menarik yang sering berseliweran di media sosial. Kurang lebih isi caption  tersebut menyampaikan pesan yang memiliki makna mendalam, bahwa setiap kita adalah Ibrahim yang harus merelakan Ismail. Ismail kita bisa saja berupa harta, tenaga, pikiran, maupun hal lainnya yang harus kita relakan untuk kita “lepaskan”. Ya, lebih tepatnya adalah “melepaskan” untuk menerima lebih banyak lagi.

Momen Idul Adha mengajarkan pada kita bahwa apa yang seringkali kita anggap sebagai hak milik kita ternyata semuanya hanyalah titipan semata. Kita belajar untuk mengikhlaskan apa yang kita genggam dengan erat untuk bersiap menerimanya dalam bentuk yang lain atau serupa dengan kuantitas dan kualitas yang jauh lebih baik. Sejatinya, setiap kebaikan yang kita lakukan akan kembali pada diri kita sendiri, pun sebaliknya. Bagaimana? Sudah siap menjadi Ibrahim sejatikah kawan? Mari terus belajar…

Selamat menikmati hari raya Idul Adha bersama keluarga dan tetangga 😊(eas/iakmi)