Rabu, 6 September kemarin adalah puncak penilaian eradikasi frambusia bagi kabupaten Tegal. Dan hasilnya, kabupaten Tegal dapat dipastikan akan mendapatkan sertifikat bebas frambusia. Sertifikat tersebut akan diserahkan kurang lebih 3 bulan setelah penilaian. Lalu, apa langkah-langkah yang harus dilakukan paska penilaian eradikasi frambusia?
Meksipun Tegal telah dinyatakan bebas frambusia setelah menerima sertifikat nanti, tetap saja ada kemungkinan muncul kasus frambusia. Bisa jadi import dari provinsi lain yang endemis. Oleh karena itu ada beberapa langkah yang harus tetap dilakukan paska penilaian eradikasi frambusia sampai dengan batas waktu tertentu yang akan diputuskan oleh Kementerian Kesehatan RI untuk berhenti melakukannya, yaitu:
1. Upaya promosi kesehatan.
Upaya sosialisasi, edukasi tentang frambusia, PHBS, kesehatan lingkungan tetap harus dilakukan paska penilaian.
2. Laporan Zero Report
Laporan zero report, setiap bulannya harus tetap dilaporkan maksimal tanggal 5 bulan berikutnya. Baik online, maupun offline. Hal ini untuk membuktikan proses pengamatan penyakit masih terus berlangsung.
3. Skrining kasus
Penyaringan kasus frambusia tetap dilakukan meskipun dalam bentuk upaya pemeriksaan pasif di tempat pelayanan kesehatan. Bukan secara aktif melakukan kunjungan ke lapangan untuk mencari kasus suspek frambusia. Terkecuali ada laporan dari warga mengenai adanya kecurigaan kasus frambusia, petugas puskesmas harus berkunjung ke lapangan.
4. Pertemuan evaluasi dan perencanaan
Untuk memastikan kegiatan paska penilaian eradikasi frambusia tetap berjalan, tentunya koordinasi harus diadakan dalam pertemuan-pertemuan evaluasi dan perencanaan kegiatan.
5. Penganggaran kegiatan
Kegiatan paska penilaian eradikasi frambusia tetap diangarkan meskipun bukan secara ekspilit dan spesifik untuk frambusia, namun dapat terintegrasi dengan kegiatan lain seperti pertemuan kader, kegiatan penyuluhan warga, posyandu, dan sebagainya. (bjm/epid)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar