Jumat, 30 Juni 2023

Persiapan Terakhir Menuju Penilaian Eradikasi Frambusia

 

Kabupaten Tegal sedang bersiap menuju penilaian eradikasi frambusia yang diagendakan pada minggu kedua bulan Agustus 2023. Bulan Juni, Dinas Kesehatan beserta jajaran puskesmas mengupayakan untuk menyelesaikan semua kegiatan luar gedung seperti bimbingan teknis frambusia, sosialisasi, pertemuan, koordinasi, kegiatan skrining, agar sisa waktu di bulan Juli dapat dioptimalkan untuk menyelesaikan kegiatan dalam gedung seperti kelengkapan administrasi, baik salinan cetak maupun digital. Awal bulan Agustus diharapkan semua syarat dokumentasi eradikasi frambusia sudah lengkap dan siap untuk dinilai. (bjm/epid)

Rabu, 28 Juni 2023

Ayo Cuci Tangan Dengan Benar



Taukah Anda, jika kedua tangan kita kunci penting untuk kesehatan? Kedua tangan kita sangat rawan dan berperan sebagai penular penyakit. Penyakit dapat menyerang Anda kapanpun dan di manapun, Berbagai kuman penyebab penyakit menular bisa menyebar dari orang ke orang hanya melalui tangan. Walaupun cuci tangan tampak sepele, namun sangat penting sekali dilakukan karena telah terbukti efektif untuk mencegah penyebaran penyakit dan juga dapat mengendalikan infeksi. Dikarenakan tangan seringkali menjadi perantara bakteri yang masuk ke dalam tubuh kita. Maka mencuci tangan dengan benar adalah salah satu cara menjaga kebersihan diri dan harus disadari oleh banyak orang.

 

Wajib Cuci Tangan, Mengapa ?

WHO menyerukan bahwa sangat penting menegakan upaya meningkatkan kebersihan tangan untuk menjaga kesehatan bersama. Contohnya, orang yang sedang flu menutup hidung dengan tangannya saat bersin. Kemudian orang tersebut memegang uang untuk bertransaksi, ketika uang tersebut berpindah tangan, maka saat itulah bakteri flu akan cepat berpindah ke tangan Anda. Apalagi seketika Anda memegang hidung dan mulut, bakteri tersebut akan mudah sekali masuk ke dalam tubuh. Itulah gambaran betapa mudahnya kuman penyakit berpindah dari orang ke orang. Oleh sebab itu, mulailah membiasakan diri untuk cuci tangan.

  

Cuci Tangan yang Benar

Cara cuci tangan yang benar harus memakai sabun dan air mengalir. Berikut langkah-langkah cuci tangan yang benar :

1.      Basahi tangan dengan air mengalir

2.      Gunakan sabun cair secukupnya dan 6 langkah cuci tangan:

1.      Gosok kedua telapak tangan

2.      Gosong punggung tangan kiri dan kanan secara bergantian

3.      Gosok sela-sela jari hingga bersih

4.      Gosok tangan sambil mengunci kiri dan kanan

5.      Gosok ujung ibu jari kiri dan kanan secara bergantian

6.      Gosok telapak tangan menggunakan ujung jari dengan memutar

Bilas dan keringkan tangan dengan menggunakan tisu.




Kapan Waktu Harus Cuci Tangan?

Cuci tangan Anda sebelum dan sesudah menyentuh apa saja. Berikut contoh waktu yang tepat untuk cuci tangan:

-          Sebelum makan. (Bersihkan tangan Anda sebelum, selama dan sesudah masak)

-          Setelah beraktifitas dari luar.

-          Sesudah memegang atau menyentuh hewan.

-          Sebelum dan setelah mengunjungi orang sakit

-          Setelah batuk dan bersin

-          Sesudah menggunakan toilet dan membuang sampah

-          Setelah mengganti popok bayi atau membantu anak menggunakan toilet.

 

Menjaga kebersihan tangan perlu dilakukan setiap saat dan setiap waktu, tidak hanya untuk orang dewasa saja, namun juga untuk anak-anak. Karena tumbuh kembang anak sangatlah dibutuhkan dengan cara menjaga agar buah hati kita tetap bersih dan sehat. Maka dengan mengajarkan cuci tangan pada anak sedini mungkin sangatlah penting, karena pada umumnya anak-anak sering sekali menyentuh berbagai macam benda dan permukaan, sehingga besar kemungkinan sangat mudah terkena bakteri atau kuman di setiap harinya tanpa kita sadari. (arm/adella)

Selasa, 20 Juni 2023

Live Talkshow Radio

Hai #Dulursehat!

Dalam rangka memperingati hari Ikatan Bidan Indonesia ke-72, yuk kita simak bersama Live Talkshow bersama R. Siti Iva Rifda C., S.ST., M.M. (Ketua IBI Cabang Kab. Tegal) dan Tri Agustina Hadiningsih, S.ST., M.Kes. (Sekretaris IBI Cabang Kab. Tegal) yang akan membahas "Penguatan Layanan Kebidanan Berkesinambungan."

Simak pada :

🗓Rabu, 21 Juni 2023

⏰Pukul 10.00-11.00 WIB

🎧LIVE ON AIR di Radio 99.3 Slawi FM atau melalui https://slawifm.id/

Atau Youtube Channel RADIO SLAWI FM OFFICIAL

Kirim pertanyaan seputar materi melalui WA di nomor 0815-4200-9993

Juni, Bulan Duka Kak Bimo

Setiap bulan Juni, saya selalu teringat dengan Kak Bimo. 15 Juni 2021 Kak Bimo meninggal di masa pandemi covid. Beliau adalah sosok yang mengenalkan saya dengan dunia menulis, terutama jurnalistik.


Beliau dokter sekaligus wartawan resmi Suara Merdeka. Unik sekali, the one and only yang kayak begini ini. Kak Bimo juga aktivis sosial kemanusiaan. Setiap ada kabar bencana, dia sudah terdepan di lokasi sedang memberi bantuan. PMI dan Pramuka Peduli adalah tempatnya beraktualisasi. 

Saya mengenal dunia literasi berawal dari pelatihan kehumasan Pramuka di Kwarcab tahun 2016. Kala itu Kak Bimo jadi narsumnya. Materi yang dia sampaikan adalah foto jurnalistik.

Penasaran tak sampai di situ, beberapa kali saya bertandang ke rumahnya, lanjut untuk belajar banyak hal tentang jurnalistik. 

Anaknya, kak Boeing meneruskannya jadi dokter di Puskesmas Balapulang. Kak Cessna meneruskannya menjadi wartawan di Suara Merdeka. Dan para kontributor blog IAKMI ini adalah penerus Kak Bimo sebagai orang kesehatan yang suka menulis. (bjm/epid)

Rabu, 14 Juni 2023

Cegah Masa Tua Dari Dimensia Sejak Dini


      Dimensia atau lebih sering dikenal dengan pikun, merupakan kondisi yang ditandai dengan menurunnya daya ingat seseorang. Namun, pada dasarnya demensia bukanlah suatu penyakit melainkan sekumpulan gejala yang memengaruhi fungsi otak dalam mengingat, berpikir, berbicara, hingga berperilaku. Demensia biasanya terjadi pada lansia (usia 65 tahun ke atas). Kondisi ini pun dapat memengaruhi gaya hidup, aktivitas sehari-hari, hingga kemampuan bersosialisasi penderitanya.

Penyebab dimensia kerusakan pada sel-sel saraf otak (dapat terjadi pada beberapa area otak) dan berkurangnya aliran darah dalam pembuluh darah otak. Faktor risiko penyakit ini adalah pola hidup kurang sehat seperti merokok, minum minuman beralkohol, makan makanan yang tidak sehat, faktor keluarga yang punya riwayat yang sama, dan olahraga yang kurang.

Gejala dimensia seperti kehilangan memori, kesulitan komunikasi bahasa, kesulitan merencanakan sesuatu, sering merasa bingung, kesulitan menyelesaikan tugas yang kompleks. Penyakit ini dapat kita cegah dari sekarang dengan menghindari faktor risikonya. Mari mulai untuk melakukan olahraga secara rutin, menghindari merokok dan minum minuman keras serta makan makanan sehat setiap harinya. (siwi/epid)

Selasa, 13 Juni 2023

Hai #Dulursehat!

Demam berdarah tentu sudah tak asing lagi di telinga kita yaa, mengingat di Indonesia tingkat kasus Demam Berdarah yang cukup tinggi maka banyak hal yang perlu kita perhatikan sebagai langkah pencegahannya. Apa saja sih yang perlu kita ketahui? 

Untuk lebih jelasnya, yuk kita simak Live Talkshow Radio bersama Sulkhanudin, S.KM. (Epidemiolog Puskesmas Kesamiran) kita akan berbincang dengan tema “Waspada Demam Berdarah.”

Simak pada :

🗓Rabu, 14 Juni 2023

⏰Pukul 10.00-11.00 WIB

🎧LIVE ON AIR di Radio 99.3 Slawi FM atau melalui https://slawifm.id/

Atau Youtube Channel RADIO SLAWI FM OFFICIAL


Kirim pertanyaan seputar materi melalui WA di nomor 0815-4200-9993

Sabtu, 10 Juni 2023

Tanda Dan Gejala Kusta Kurang Bermakna


Satu hal lagi yang menyebabkan kusta kurang mendapat perhatian di masyarakat adalah tanda gejalanya yang kurang bermakna. Bercak yang mati rasa, kadang hanya dianggap sebagai kelainan kulit biasa selevel panu. Tidak terasa, tidak mengganggu aktivitas, tidak mengancam jiwa penderitanya.

Penderita pun kadang cuek, tidak mau memeriksakannya. Mereka biasanya baru tergerak untuk memeriksakan diri saat masuk stadium reaksi, di mana terjadi tanda gejala peradangan yang terasa menyiksa. Merah, panas, demam, nyeri, bengkak, gangguan fungsi saraf. Bahkan seringkali mereka datang ke puskesmas sudah dalam kondisi cacat tingkat 2. Sungguh Terlambat. (bjm/epid)

Rabu, 07 Juni 2023

Pentingnya Pelayanan Kesehatan Pada Anak Usia Sekolah

 


Pada bulan Maret 2023, Puskesmas Kedungbanteng mulai melaksanakan kegiatan Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) di bidang Upaya Kesehatan Sekolah (UKS) yaitu kegiatan Pemeriksaan Kesehatan berkala pada anak sekolah. Terdapat dua jenis kegiatan yaitu :

1.    Penjaringan kesehatan dengan sasaran siswa kelas 1 dan kelas 7 yang dilakukan pada  periode tahun ajaran baru di wilayah kerja Puskesmas Kedungbanteng.

2.  Pemeriksaan Kesehatan Berkala dengan sasaran siswa kelas 2-6 dan klelas 8-9 di  wilayah kerja Puskesmas Kedungbanteng.

Kegiatan ini sudah dilakukan rutin setiap tahun oleh Puskesmas Kedungbanteng.

Pelayanan Kesehatan Pada Usia Pendidikan Dasar merupakan SPM (Standar Pelayanan Minimal) yang kelima menurut  Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 4 Tahun 2019 tentang Standar Teknis Pemenuhan Mutu Pelayanan Dasar Pada Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan yang wajib dipenuhi oleh pemerintah daerah kabupaten  dibawah tugas pokok dan fungsi  Dinas Kesehatan.

Tujuan dari kegiatan ini untuk mengetahui status kesehatan siswa, deteksi dini masalah kesehatan, serta meningkatkan derajat kesehatan siswa. Jenis pemeriksaan berkala meliputi, pengukuran Berat Badan (BB), Tinggi Badan (TB), pemeriksaan mata (penglihatan), pendengaran, status gizi, gigi, mental emosional, modalitas belajar, kuku, sosialisasi PHBS dan lain-lain. Kegiatan ini dilakukan oleh tim Puskesmas Kedungbanteng yang terdiri dari : petugas promkes, kesling, gizi, perawat, dokter umum, perawat gigi. Bagi siswa yang mengalami masalah kesehatan, kemudian dirujuk ke Puskesmas.

Anak usia sekolah merupakan aset bangsa. Beberapa dekade ke depan mereka yang akan menjalankan pembangunan bangsa. Dengan pemeriksaan berkala bisa diketahui secara dini permasalahan kesehatan siswa sehingga dapat dicegah lebih dini. Dengan meningkatnya derajat kesehatan siswa, dampaknya adalah menghasilkan kualitas SDM yang unggul serta dapat bersaing di tingkat nasional bahkan internasional. (Tika/Promkes)


Sabtu, 03 Juni 2023

Penyakit Tropis Terabaikan

Ada istilah dari WHO, “Neglected Tropical Disease” (Penyakit Tropis Terabaikan). Ini merujuk pada fakta bahwa penyakit tropis ini dianggap sebagai penyakit menular yang tidak penting.


Beberapa kelompok NTD bacterial adalah penyakit ulkus buruli, kusta, kecacingan, trachoma, frambusia. Sedangkan NTD virus adalah DBD dan rabies. Penyakit NTD protozoa adalah penyakit chagas, trypanosomiasis, leishmaniasis. Cacing penyebab NTD adalah taeniasis, dracunculiasis, echinococcosis, trematodiasis, filariasis, onchocerciasis, schistosomiasis, dan helminthiasis.

Penyakit-penyakit ini banyak ditemukan di negara-negara tropis, dan identik dengan kemiskinan dan keterbatasan sumber daya. (bjm/epid)