Jumat, 28 Juli 2023

Cacat Kusta Membuat Penderitanya Tidak Produktif

Salah satu komplikasi dari penyakit kusta yang menjadi fokus perhatian kita adalah kecacatan. Kecacatan seringkali dipicu oleh stadium reaksi yang tidak segera ditangani secara adekuat. Kecacatan pada kusta akan berakibat menurunnya produktivitas karena gangguan aktivitas pasien. Penilaian kecacatan berfokus pada area mata, tangan dan kaki, sebagai organ yang sangat berpengaruh dalam kemandirian pasien. 



Kecacatan pada ketiga organ ini akan menjadikan seseorang:
1. Tergantung dengan orang lain,
2. Berisiko cidera
3. Tidak produktif
4. Berkurangnya kemandirian
5. Butuh pengamanan dan perlakuan ekstra untuk organ tersebut. (bjm/epid)

Rabu, 26 Juli 2023

Cara Penularan Antraks

 

    Penyakit antraks merupakan salah satu penyakit zoonotik yang menjadi masalah kesehatan masyarakat di Indonesia. Penyakit ini disebabkan oleh bakteri antraks (Bacillus anthracis). Bakteri ini dapat membentuk spora yang tahan terhadap perubahan lingkungan dan dapat bertahan hidup selama 60 tahun di dalam tanah, sehingga sulit untuk dimusnahkan.     Meskipun laporan kasus antraks pada manusia tidak terlalu banyak, tetapi jumlah kematian hewan akibat penyakit antraks cukup banyak. Sebagian besar manusia yang terinfeksi antraks dikarenakan kontak dengan cairan tubuh hewan pemamah biak dan herbivora lainnya seperti sapi, kerbau, kambing dan domba yang terinfeksi bakteri antraks atau oleh spora yang ada disekelilingnya.

Beberapa kasus manusia meninggal akibat mengonsumsi daging hewan terinfeksi antraks. Kurangnya paparan informasi tentang penyakit antraks juga menyebabkan penyebaran penyakit ini semakin meluas. Masih banyak masyarakat yang menyembelih, menjual, bahkan mengonsumsi daging hewan yang sakit/mati.

            Seperti kasus yang terjadi beberapa waktu lalu di Dukuh Jati, Kelurahan Candirejo, Kecamatan Semanu, Kabupaten Gunung Kidul, 3 orang meninggal akibat mengonsumsi daging sapi yang mendadak mati dan dikubur. Dari tiga kasus yang meninggal, satu kasus dilakukan pengambilan sampel dan diagnosis suspek antraks. Salah satu warga yang sempat memotong hewan ternak yang mati mendadak itu mengeluhkan demam, pusing, batuk, pembengkakan kelenjar dan perut bengkak.

            Dari kondisi tersebut, penting untuk mengetahui cara mencegah penyakit antraks, yaitu sebagai berikut :

1.    Tidak memasukkan hewan ternak dari sekitar lokasi kasus antraks ke daerah bebas antraks.

2.    Dilarang menyembelih, mengolah, dan mengkonsumsi hewan yang sakit atau mati.

3.    Sebelum mengonsumsi daging, pastikan kualitas daging dari hewan dan masak hingga matang sempurna.

4.    Apabila mengetahui atau menemukan hewan yang sakit dan mati, segera laporkan ke dinas yang membidangi kesehatan hewan.

5.    Tetap jaga kebersihan diri dan lingkungan.

6.    Jika sakit dan memiliki riwayat kontak dengan hewan sakit, segera lakukan pemeriksaan ke fasilitas kesehatan terdekat.

Jika mengalami gejala yang mengarah kepada penyakit antraks, segera ke fasilitas pelayanan kesehatan untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut. (tika/promkes).

Sabtu, 15 Juli 2023

Masa Inkubasi Kusta Yang Panjang

 

Masa inkubasi adalah waktu yang dibutuhkan dari mulai terpajannya seseorang oleh agen penyakit sampai dengan munculnya gejala pertama. Rata-rata masa inkubasi kusta adalah 2-5 tahun. Ini yang mengakibatkan penderita menganggap penyakit ini tidak penting. Sehingga cakupan pemeriksaan kontak erat yang seharusnya dilakukan 2-5 tahun setelah ditemukannya penderita baru di lingkungan mereka, cenderung lupa dilakukan. Sangkin lamanya, orang juga kadang lupa keterkaitan antara gejala kusta yang dialami dengan riwayat dulunya pernah tinggal bersama dengan penderita kusta. (bjm/epid)

Rabu, 12 Juli 2023

Agenda Penilaian Eradikasi Frambusia

 


Bulan Agustus 2023 ini akan diadakan penilaian eradikasi frambusia untuk kabupaten Tegal. Penilaian tersebut dilaksanakan dalam 3 hari, yaitu:

1. Hari pertama: semua puskesmas berkumpul, diwakili 3 orang (kepala puskesmas, dokter, programer frambusia) untuk menjalani interview (uji kompetensi) oleh tim penilai (Tim NTD, PAEI, PERDOSKI). Pada hari pertama ini kepala Dinkes akan memaparkan materi tentang strategi eradikasi frambusia tingkat kabupaten. Hari pertama ini juga akan dilaksanakan penilaian dokumen fisik eradikasi frambusia.

2. Hari kedua: kunjungan tim penilai ke salah satu puskesmas yang ditunjuk. Di sini harus disiapkan tim eradikasi frambusia tingkat puskesmas, perwakilan kepala desa, guru UKS, tokoh agama, tokoh adat, tokoh masyarakat, kader. Di sini kepala puskesmas akan memaparkan materi strategi eradikasi frambusia tingkat puskesmas. Tim penilai juga akan mewawancarai audiens yang hadir.

3. Hari ketiga: penyampaian hasil penilaian eradikasi frambusia di Dinas Kesehatan.

Semua persiapan sedang dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan beserta semua puskesmas. Semoga kita bisa melalui tahap penilaian ini dengan baik, dan Tegal dinyatakan bebas frambusia. (bjm/epid)

Jumat, 07 Juli 2023

Kenali Penyakit Rabies

           Rabies merupakan infeksi virus yang menyerang otak dan sistem saraf manusia yang ditularkan melalui gigitan hewan. Rabies dapat menyebabkan kematian, sehingga perlu ditangani dengan cepat dan tepat. Virus ditularkan melalui air liur hewan penderita rabies melalui gigitan atau luka terbuka. Hewan yang paling umum terinfeksi dan menjadi sumber penularan rabies ialah anjing, kucing, rakun, rubah, dan kelelawar.


Masa inkubasi atau waktu antara masuknya virus ke dalam tubuh sampai menimbulkan gejala pada rabies bervariasi. Pada manusia, masa inkubasi umumnya 2-8 minggu namun terkadang bisa 10 hari sampai dengan 2 tahun. Setelah virus masuk ke dalam tubuh manusia, selama sekitar 2 minggu virus akan tetap tinggal di tempat masuk dan atau di dekat tempat gigitan.

Gejala rabies yang dapat terjadi di antaranya demam, mual, sakit tenggorokan, sakit kepala, gelisah, takut air (hydrophobia), takut cahaya (photophobia), dan air liur berlebihan (hipersalivasi). Sampai saat ini belum ada pengobatan efektif untuk menyembuhkan rabies namun dapat dicegah.

Paparan virus rabies dapat dicegah dengan memberikan vaksinasi termasuk vaksin rabies pada hewan peliharaan terutama anjing dan kucing serta menghindari kontak hewan peliharaan dengan hewan liar terutama yang menunjukkan gejala. Jika mengalami gigitan hewan segera mencuci luka dengan sabun dan air mengalir selama 15 menit, dan segera melapor ke puskesmas atau rumah sakit untuk penanganan lebih lanjut. (estu/promkes)

Rabu, 05 Juli 2023

Belajar Berkurban Dari Momen Idul Adha

 

Saya pernah membaca caption  menarik yang sering berseliweran di media sosial. Kurang lebih isi caption  tersebut menyampaikan pesan yang memiliki makna mendalam, bahwa setiap kita adalah Ibrahim yang harus merelakan Ismail. Ismail kita bisa saja berupa harta, tenaga, pikiran, maupun hal lainnya yang harus kita relakan untuk kita “lepaskan”. Ya, lebih tepatnya adalah “melepaskan” untuk menerima lebih banyak lagi.

Momen Idul Adha mengajarkan pada kita bahwa apa yang seringkali kita anggap sebagai hak milik kita ternyata semuanya hanyalah titipan semata. Kita belajar untuk mengikhlaskan apa yang kita genggam dengan erat untuk bersiap menerimanya dalam bentuk yang lain atau serupa dengan kuantitas dan kualitas yang jauh lebih baik. Sejatinya, setiap kebaikan yang kita lakukan akan kembali pada diri kita sendiri, pun sebaliknya. Bagaimana? Sudah siap menjadi Ibrahim sejatikah kawan? Mari terus belajar…

Selamat menikmati hari raya Idul Adha bersama keluarga dan tetangga 😊(eas/iakmi)