Kabupaten Tegal merupakan kabupaten endemis kusta. Prevalensi rate-nya yang masih di atas 1 per 10 ribu penduduk. Ini artinya kusta masih menjadi masalah kesehatan di kabupaten Tegal. Angka kesakitan yang tinggi itu tidak lepas dari adanya penularan yang masih terjadi. Penularan kusta terjadi dalam beberapa tahap sebagai berikut:
1. Host terpapar dan tertular
Pada tahap ini host tertular dan terpapar. Host yang dapat tertular berasal dari kontak erat pasien kusta. Yaitu orang yang secara intensif bertemu dengan penderita kusta minimal 20 jam per minggu, berturut-turut selama minimal 3 bulan. Dari 100 orang kontak erat, 3 di antaranya terpapar dan tertular namun bisa sembuh sendiri. Dan 2 di antaranya tertular, terpapar dan membutuhkan pengobatan.
2. Host menjadi sumber penularan pada orang lain.
2% kontak erat kusta yang terpapar, tertular dan membutuhkan pengobatan harus segera diobati. Karena jika tidak, dia akan terus menularkan kepada orang lain, yaitu kontak eratnya. Pada tahap ini kita bisa memutus mata rantai penularan dengan cara mengobati host tersebut. Penderita yang sudah memulai pengobatan tidak menularkan lagi kepada orang lain.
3. Kuman keluar dari tubuh penderita melalui saluran pernafasan atas
Saluran pernapasan atas memiliki jumlah kuman kusta yang banyak. Pada mukosa penderita kusta pernah didapati terdapat kuman kusta 10 pangkat 4 sampai 10 pangkat 7. Kuman kusta ditularkan melalui percikan ludah saat berbicara (droplet) yang masuk ke saluran pernapasan atas orang (host) lain.
5. Kuman masuk ke host
Setelah kuman kusta masuk ke host baru, kemungkinan host ini akan tertular atau tidak tergantung dari antibodinya. Kuatnya pertahanan tubuh host ini dapat dipengaruhi intervensi kita, yaitu melalui imuniasi BCG dan kegiatan kemoprofilaksis. Penyelidikan di Malawi (1996), anak yang sudah mendapatkan imunisasi BCG terlindungi dari kusta hingga 50%, jika ditambah dosis booster BCG, dapat terlindungi hingga 80%. Kemoprofilaksis juga dapat mencegah kontak erat kusta menjadi penderita kusta sebesar 63%. (bjm/epid)