Selasa, 04 Agustus 2020

Penyakit Cacingan Sebabkan Dampak Buruk pada Anak



Rabu (29/7) Dinas Kesehatan berkerja sama Dengan Radio Slawi FM mengadakan acara Talkshow mengenai kesehatan bertema “Waspada Penyakit Cacingan sebelum Mengganggu Pertumbuhan anak” dengan narasumber dr. Jamaludin dari Puskesmas Kupu. Kegiatan ini disiarkan melalui Radio Slawi FM 99,3 pukul 10.00-11.00  WIB.  Kegiatan talkshow mengenai kesehatan ini merupakan kegiatan yang  rutin disiarkan  satu minggu sekali setiap hari rabu di Slawi FM 99.3 pukul 10.00 sampai pukul 11.00 WIB.  

Dalam paparannya, dr. Jamaludin, Kecacingan merupakan penyakit yang disebabkan oleh parasit berukuran mikro yang mengambil makanan dari usus yang berisi banyak sari Makanan. Kecacingan merupakan salah satu penyakit yang tergolong tinggi kejadiannya di Indonesia. Menurut data depkes 2006  Prevalensi penyakit cacingan semua umur di Indonesia yaitu Antara 40-60%.

Cacing memasuki tubuh melalui dua jalan yaitu, pertama lewat mulut, yaitu ketika anak makan makanan yang tidak higienis, atau ketika anak bermain-main pasir lalu lupa cuci tangan sebelum makan sedangkan kukunya panjang telur cacing masuk lewat mulut ketika anak makan turun ke anus lalu  menetap di usus besar. “Itulah makanya orang tua penting sekali untuk memotong kuku anaknya satu minggu sekali agar bisa memutus rantai hidup cacing” Imbuh Irsan. 

Kedua Cacing masuk lewat pori-pori. Bila anak tidak memakai alas kaki saat berjalan di tanah dan bersentuhan dengan larva cacing. Sangat mungkin larva itu masuk ke dalam tubuhnya lewat pori-pori.

“Makanan yang tidak higienis juga bisa menyebabkan kecacingan”, kata dr Jamal.  Makanan yang menyebabkan kecacingan biasanya dikarenakan proses pemasakan yang tidak baik. Agar tidak menyebabkan cacingan makanan harus dicuci dan dimasak sampai matang. Contohnya daging, kita harus memasak daging sampai matang agar terhindar dari penyakit cacingan.

Cacing yang biasa menyerang orang antara lain Cacing gelang , cacing cambuk, cacing tambang dan cacing kremi. Cacing yang banyak diderita anak-anak yaitu cacing kremi. Cacing kremi bertelur dimalam hari dan bertelur di sekitar anus, Ciri khas anak menderita cacing kremi yaitu merasa gatal di anus yang akhirnya menyebabkan anak garuk-garuk seputar anus. Tangan anak yang tertempel telur cacing bisa menempelkan telur cacing ke perrmukaan sprei atau permukaan lainnya. Telur cacing bias hidup 2-3 minggu pada sprei dan permukaan lainnya.

Gejala penyakit cacingan menurut dr. Jamal antara lain muka pucat dan tampak lelah, badan kurus dan perut tampak buncit, anak lesu dan malas belajar, kadang perut mulas dan terjadi mencret, pada tinja terkadang ditemukan cacing.

Sedangkan akibat menderita penyakit cacingan  antara lain pertahanan tubuh menurun dan mudah sakit, mengakibatkan kurang darah (anemia), menderita kurang gizi, tingkat kesadaran menurun dan prestasi menurun dan dubur terasa gatal.

Disarankan untuk setiap orang meminum obat cacing setiap 6 bulan sekali. Di Kabupaten Tegal Program Pemberian Obat Pencegahan Masal (POPM) Cacingan pada anak balita dan anak sekolah dasar  dilaksanakan 1 tahun sekali setiap bulan Agustus - September dengan sasaran anak usia 1-12 tahun. Obat cacing diberikan secara gratis. Untuk anak sekolah dasar minum obat yang dibagikan pada kegiatan penjaringan kesehatan anak sekolah. Untuk anak balita minum obat diberikan bersamaan dengan pemberian vitamin A. Obat cacing yang diberikan yaitu Albendazole, dosis tunggal (400mg). Obat cacing di berikan oleh petugas Puskesmas atau kader atau guru disekolah. Sebelum minum obat cacing, anak/balita harus sarapan dahulu dirumah masing-masing.

“Semua anak-anak harus meminum obat cacing karena anak-anak sangat mudah terinfeksi cacing perut dan infeksi cacing bisa  memberikan dampak buruk pada anak seperti anak menjadi kurang gizi dan kemampuan belajar anak menurun” pungkas dr Jamal.

Sebagai penutup dr Jamal mengatakan bahwa kecacingan bisa  menyerang siapa saja. Pencegahan lebih baik daripada pengobatan. Dokter jamal mengingatkan agar kita jangan lupa untuk selalu mencuci tangan pakai sabun, pakai sepatu atau sandal, minum obat cacing minimal  6 bulan sekali, masak daging sampai matang dan jangan lupa menerapkan pola hidup bersih dan sehat.(MKA)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar