Rabu (29/7) Dinas Kesehatan
berkerja sama Dengan Radio Slawi FM mengadakan acara Talkshow mengenai
kesehatan bertema “Waspada Penyakit Cacingan sebelum Mengganggu Pertumbuhan
anak” dengan narasumber dr. Jamaludin dari Puskesmas Kupu. Kegiatan ini
disiarkan melalui Radio Slawi FM 99,3 pukul 10.00-11.00 WIB.
Kegiatan talkshow mengenai kesehatan ini merupakan kegiatan yang rutin disiarkan satu minggu sekali setiap hari rabu di Slawi
FM 99.3 pukul 10.00 sampai pukul 11.00 WIB.
Dalam paparannya, dr. Jamaludin,
Kecacingan merupakan penyakit yang disebabkan oleh parasit berukuran mikro yang
mengambil makanan dari usus yang berisi banyak sari Makanan. Kecacingan
merupakan salah satu penyakit yang tergolong tinggi kejadiannya di Indonesia.
Menurut data depkes 2006 Prevalensi
penyakit cacingan semua umur di Indonesia yaitu Antara 40-60%.
Cacing memasuki tubuh melalui dua
jalan yaitu, pertama lewat mulut, yaitu ketika anak makan makanan yang tidak
higienis, atau ketika anak bermain-main pasir lalu lupa cuci tangan sebelum
makan sedangkan kukunya panjang telur cacing masuk lewat mulut ketika anak
makan turun ke anus lalu menetap di usus
besar. “Itulah makanya orang tua penting sekali untuk memotong kuku anaknya
satu minggu sekali agar bisa memutus rantai hidup cacing” Imbuh Irsan.
Kedua Cacing masuk lewat
pori-pori. Bila anak tidak memakai alas kaki saat berjalan di tanah dan
bersentuhan dengan larva cacing. Sangat mungkin larva itu masuk ke dalam
tubuhnya lewat pori-pori.
“Makanan yang tidak higienis juga
bisa menyebabkan kecacingan”, kata dr Jamal.
Makanan yang menyebabkan kecacingan biasanya dikarenakan proses
pemasakan yang tidak baik. Agar tidak menyebabkan cacingan makanan harus dicuci
dan dimasak sampai matang. Contohnya daging, kita harus memasak daging sampai
matang agar terhindar dari penyakit cacingan.
Cacing yang biasa menyerang orang
antara lain Cacing gelang , cacing cambuk, cacing tambang dan cacing kremi.
Cacing yang banyak diderita anak-anak yaitu cacing kremi. Cacing kremi bertelur
dimalam hari dan bertelur di sekitar anus, Ciri khas anak menderita cacing
kremi yaitu merasa gatal di anus yang akhirnya menyebabkan anak garuk-garuk
seputar anus. Tangan anak yang tertempel telur cacing bisa menempelkan telur
cacing ke perrmukaan sprei atau permukaan lainnya. Telur cacing bias hidup 2-3
minggu pada sprei dan permukaan lainnya.
Gejala penyakit cacingan menurut
dr. Jamal antara lain muka pucat dan tampak lelah, badan kurus dan perut tampak
buncit, anak lesu dan malas belajar, kadang perut mulas dan terjadi mencret,
pada tinja terkadang ditemukan cacing.
Sedangkan akibat menderita
penyakit cacingan antara lain pertahanan
tubuh menurun dan mudah sakit, mengakibatkan kurang darah (anemia), menderita
kurang gizi, tingkat kesadaran menurun dan prestasi menurun dan dubur terasa
gatal.
Disarankan untuk setiap orang
meminum obat cacing setiap 6 bulan sekali. Di Kabupaten Tegal Program Pemberian
Obat Pencegahan Masal (POPM) Cacingan pada anak balita dan anak sekolah
dasar dilaksanakan 1 tahun sekali setiap
bulan Agustus - September dengan sasaran anak usia 1-12 tahun. Obat cacing
diberikan secara gratis. Untuk anak sekolah dasar minum obat yang dibagikan
pada kegiatan penjaringan kesehatan anak sekolah. Untuk anak balita minum obat
diberikan bersamaan dengan pemberian vitamin A. Obat cacing yang diberikan
yaitu Albendazole, dosis tunggal (400mg). Obat cacing di berikan oleh petugas
Puskesmas atau kader atau guru disekolah. Sebelum minum obat cacing,
anak/balita harus sarapan dahulu dirumah masing-masing.
“Semua anak-anak harus meminum
obat cacing karena anak-anak sangat mudah terinfeksi cacing perut dan infeksi
cacing bisa memberikan dampak buruk pada
anak seperti anak menjadi kurang gizi dan kemampuan belajar anak menurun” pungkas
dr Jamal.
Sebagai penutup dr Jamal
mengatakan bahwa kecacingan bisa
menyerang siapa saja. Pencegahan lebih baik daripada pengobatan. Dokter
jamal mengingatkan agar kita jangan lupa untuk selalu mencuci tangan pakai
sabun, pakai sepatu atau sandal, minum obat cacing minimal 6 bulan sekali, masak daging sampai matang dan
jangan lupa menerapkan pola hidup bersih dan sehat.(MKA)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar