Spesial, kabupaten Tegal terpilih menjadi tempat penyelenggaraan kegiatan surveilans sentinel kusta. Sebuah kegiatan surveilans epidemiologi pada wilayah tertentu untuk mengetahui permasalahan pada daerah tersebut. Kegiatan ini diadakan oleh BBTKLPP Yogyakarya, Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit di bawah Kementerian Kesehatan RI.
Sosialisasi kegiatan ini diadakan kemarin Rabu (19/9) di gedung KPRI Bakti Husada Slawi. Tak tanggung-tanggung, acara ini diisi oleh narasumber Dr. dr. Sri Linuwih, Sp.KK (K), dari departemen DV FKUI-RSCM.
Kegiatan surveilans sentinel kusta ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada resistensi kuman kusta terhadap antibiotik, khususnya Rifampicin, Dapsone dan Ofloxacin. Kegiatan ini menyasar 70 pasien kusta yang tersebar dalam 20 wilayah puskesmas.
"Petugas puskesmas akan mengambil sampel pemeriksaan BTA skin smear pasien, lalu akan kami bawa ke Jogja untuk diselidiki apakah ada kekebalan kuman kusta terhadap obat kusta," terang Dwi Amalia, ketua tim panitia sosialisasi dari BBTKLPP.
Kegiatan ini akan berlangsung selama 3 minggu, dan sampel akan terkumpul maksimal tanggal 10 Oktober 2023. Tentunya, kita berharap tidak akan ada kekebalan kuman kusta terhadap antibiotik, karena itu akan menjadi permasalahan baru dalam program kusta, di samping masalah eliminasi yang tak kunjung tercapai di kabupaten Tegal. (bjm/epid)